eQuator.co.id – Pencahayaan merupakan salah satu elemen ruang yang memungkinkan kita dapat menikmati keindahan suasana dan lingkungan. Rumah idaman anda tidak akan tampak menawan tanpa dilengkapi pencahayaan yang baik.
Pada perancangan bangunan, khususnya hunian, pencahayaan tidak hanya memiliki fungsi sebagai penerang, tapi juga dapat bermanfaat sebagai elemen arsitektur. Dalam merencanakan pencahayaan rumah tinggal, ada empat jenis pencahayaan yang harus anda pahami:
General Lighting
General Lighting atau ambient lighting merupakan pencahayaan untuk keseluruhan ruangan. Umumnya penerangan dilakukan dengan cara menempatkan titik lampu pada titik tengah ruangan, atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan merata. Pencahayaan jenis ini harus membuat penghuni melihat segala sesuatu di ruangan dengan jelas tanpa menafikan kenyamanan mata.
General lighting dapat menggunakan lampu gantung, down light, chandelier, lampu langit-langit, dan lain-lain. Luas, warna, dan dekorasi ruangan akan memengaruhi intensitas cahaya yang diperlukan. Ada baiknya anda menggunakan beberapa lampu yang dilengkapi dengan dimmer, sehingga cahaya dapat diatur berdasarkan kebutuhan. Tujuan menggunakan general lighting adalah menghasilkan sumber cahaya secara terang dan menyeluruh. Lampu yang digunakan adalah lampu TL atau downlight.
Selain itu, dapat pula digunakan pencahayaan tidak langsung (indirect lighting) dengan lampu tersembunyi yang memanfaatkan bias cahayanya saja. Keunggulan lampu indirect, adalah dapat menghasilkan cahaya yang merata tanpa membuat mata silau dan suasana “hangat” pun lebih terasa dengan tampilan lampu warna kekuningan.
Decorative Lighting
Pencahayaan dekoratif atau focal lighting memerlukan lampu yang memiliki bentuk menarik, sekaligus memberi karakter bagi ruangan yang diteranginya. Pencahayaan jenis ini bisa diperoleh lewat lampu gantung, chandelier, light strip, atau lampu dinding yang juga dapat digunakan untuk general lighting
Task Lighting
Task lighting merupakan sistem pencahayaan yang difokuskan pada suatu area dengan tujuan membantu aktivitas tertentu. Cara ini akan memberikan lebih banyak cahaya pada area tertentu, lebih banyak daripada yang cahaya sekitar sehingga mata lebih terarah dan tentu saja dapat mengurangi ketegangan mata ketika beraktivitas.
Salah satu contoh pencahayaan ini diantaranya lampu meja atau lampu gantung di langit-langit. Contoh lain adalah lampu di atas counter table yang memungkinkan orang untuk membaca resep masakan ketika akan memasak. Atau, lampu gantung yang diletakkan di atas ruang makan yang mengarah pada meja makan.
Selain diperuntukkan sebagai lampu penegas fungsi, task lighting juga dapat berfungsi sebagai pembentuk suasana. Sebuah lampu meja di ruang kerja dapat memberikan pencahayaan tambahan yang diperlukan untuk membaca buku atau surat kabar.
Accent Lighting
Pencahayaan dengan aksen merupakan serupa dengan pencahayaan terarah, tetapi mampu menghadirkan nuansa berbeda melalui bentuk-bentuk visual yang menarik. Biasanya pencahayaan ini khusus menyorot bagian tertentu di ruangan, seperti lukisan ukiran, tanaman, dan barang berharga lainnya.
Bisa juga dibuat untuk menonjolkan tekstur dinding atau tirai. Pencahayaan jenis ini setidaknya memerlukan tiga kali lebih banyak cahaya pada titik fokus dibanding pencahayaan di sekitarnya. Anda dapat menggunakan track light, lampu canister, atau lampu dinding untuk membuat pencahayaan beraksen.
Accent lighting biasanya menggunakan spotlight, karena dapat menghasilkan bias cahaya yang kuat, dan menghasilkan fokus pada objek yang dituju. Aplikasi wall lamp juga dapat digunakan untuk pada dinding tertentu sehingga menghasilkan tampilan ruang yang dinamis.
Jenis-jenis pencahayaan tersebut juga sangat dipengaruhi dengan warna cahaya yang dihasilkan. Cahaya kuning akan memberikan kesan dramatis pada bidang bangunan, apalagi jika dinding yang terkena cahaya memang dirancang dengan konsep tekstur. Umumnya warna kuning digunakan pada jenis pencahayaan decorative lighting, task lighting dan accent lighting. Jenis pencahayaan general lighting umumnya menggunakan warna putih. Hal ini karena fungsi general lighting umumnya digunakan sebagai pencahayaan dalam melakukan aktivitas umum seperti bekerja, belajar atau berkumpul dengan keluarga.
Sedangkan cahaya hijau, merah, biru atau warna-warna lainnya biasanya digunakan pada jenis pencahayaan accent lighting dan decorative lighting, karena fungsinya sebagai pelengkap elemen arsitektur atau memperlihatkan sudut yang penting dalam penataan ruang rumah tinggal. Terima kasih, semoga bermanfaat. (*)