eQuator.co.id – Larangan Yamaha untuk Jorge Lorenzo sebelum kontraknya habis akhir tahun ini bertambah. Setelah tim pabrikan Jepang di MotoGP itu tak memberikan ijin untuk turun di uji coba Jerez, kemarin mereka melarang juara dunia tiga kali itu untuk berkomentar apapun tentang tim barunya musim depan, Ducati.
Lorenzo diperbolehkan ikut uji coba di Valencia, dua hari setelah seri terakhir digelar Minggu (13/11) nanti. Namun dia dilarang berbicara kepada media terkait penampilan pertama di atas Desmosedici.
Belum diketahui apa strategi Ducati untuk mengakali larangan Yamaha tersebut. Namun yang pasti pabrika Italia itu akan mengekplorasi habis-habisan debut perdana Lorenzo dengan motor terbaru 2017. Kontrak Lorenzo dengan Yamaha akan berakhir pada 31 Desember 2016.
Kecuali dua hari uji coba di Valencia (15-16/11) rider Majorca itu juga tidak boleh turun di Jerez sepekan kemudian. Dia baru boleh menguji motor barunya tahun depan, yakni uji coba di Sepang 30 Januari-1 Februari. Lorenzo tak bisa menutupi kekecewaanya terkait keputusan Yamaha yang melarangnya turun di Jerez. Karena di saat yang sama, semua rider yang berpindah tim musim depan, diperbolehkan turun.
”Aku kecewa, karena aku pikir setelah sembilah tahun bersama dan tiga juara dunia, aku layak mendapatkan kesempatan (uji coba) itu,” terangnya seperi dilansir Crash. Penggantinya di Yamaha, Maverick Vinales diperbolehkan turun di Jerez oleh timnya lamanya Suzuki. Juga, Ducati memperbolehkan Andrea Iannone melakukan uji coba bersama tim barunya Suzuki.
Yamaha menyatakan, sudah memberikan peluang yang cukup besar kepada Lorenzo untuk turun dalam uji coba Valencia. ”Ini adalah bisnis. Olahraga, yang memang benar-benar kompetisi, bukan kegiatan sosial,” tegas Bos Movistar Yamaha Lin Jarvis.
Jarvis kemudian menambahkan, tentu Lorenzo ingin mendapatkan kesempatan untuk melakukan uji coba karena ingin memperoleh kecepatannya di atas motor secepat mungkin. ”Tapi musim depan dia akan menjadi salah satu pesaing utama kami. Keinginan dan ambisinya sudah berbeda dengan kami,” tandasnya. Menurutnya, tidak mungkin bagi Yamaha terus mengeluarkan dana besar untuk menggaji orang dengan bayaran termahal di timnya dan di saat yang sama memberikan keuntungan kepada calon rivalnya musim depan. (cak)