Pokemon GO Ada di Kota Tua, Sunda Kelapa dan Monas

eQuator.co.id – Jakarta-RK. Cerdas! Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menangkap fenomena Pokemon GO dengan positif. Game aplikasi yang sedang ngehits di mana-mana ini dijadikan sebagai peluang memasarkan pariwisata.
Google pun akan segera digandeng untuk membangun aplikasi Pokemon GO di kawasan Balai Kota dan lokasi wisata di Jakarta.
Apakah berlebihan? Rasanya tidak. Saat ini, seluruh dunia memang tengah terkena wabah Pikachu dan teman-temannya itu. Siapa yang tak suka? Tua? Muda? Wisatawan? Semuanya suka. Datanya ada! Dalam kurun waktu satu pekan setelah dirilis, aplikasi permainan berbasis augmented reality ini sudah diunduh lebih dari 10 juta akun. Angka ini diketahui dari informasi yang dipasang Google Play Store diaplikasi Pokemon GO. Google Play Store mencantumkan aplikasi permainan buatan Niantic dan Nintendo ini telah diinstal dengan kisaran 10 juta-50 juta pengguna.
Otoritas Florida, Amerika Serikat, sudah memanfaatkan fenomena ini untuk menarik pemain Pokemon GO berkunjung ke tempat wisata. Pengelola wisata di Palm Beach misalnya. Mereka sukses mengajak pemain Pokemon GO untuk datang via sosmed.
Palm Beach Zoo di West Palm Beach hingga Museum Morikami di Pantai Delray juga tak mau ketinggalan. Dua destinasi wisata itu juga memanfaatkan demam Pokemon GO untuk menarik wisatawan. Responnya ternyata positif. Selain kreatif, mencari Pokemon di tempat wisata dinilai jauh lebih aman ketimbang di jalanan. Para pencari Pokemon bahkan bisa terhibur karena melihat atraksi dan koleksi yang ada.
Saat ini, memang belum terinci berapa besaran pengguna Pokemon GO yang bermain di destinasi wisata. Tapi GSMArena.com memperkirakan, sudah ada sekitar 20% pengguna aktif Pokemon GO di Amerika Serikat yang berpetualang di sejumlah destinasi wisata. Padahal, kerja samanya belum genap sepekan dilakukan.
Nah, peluang ini ikut dilirik Pemprov DKI Jakarta. Lewat Kepala UPT Jakarta Smart City, Setiaji, DKI Jakarta mulai menyiapkan kuda-kuda untuk menggandeng Google. Kerja samanya, akan mengarah pada wisata ke Balai Kota dan lokasi wisata lain di Jakarta.
“Kalau hasilnya positif kenapa nggak dilakukan? Aplikasinya kan di bawah Google. Ya kenapa nggak sekalian bangun partnership sama mereka. Kita dorong seluruh pengguna Pokemon di Jakarta dan sekitarnya untuk ke Balaikota dan tempat-tempat wisata lainnya,” ujar Setiaji, Jumat (15/7).
Bentuk kerjasamanya sudah mulai dirancang. Nantinya, kawasan Balai Kota akan disulap menjadi tempat battle Pokemon. Dan pekan depan, Google akan diundang untuk membahas hal ini. “Monas juga bisa jadi tempat perburuan. Kota Tua, Fatahillah, museum-museum yang ada di Kota Tua hingga Pelabuhan Sunda Kelapa,” urai Setiaji.
Dan jangan takut kelelahan. Karena di kawasan Kota Tua, ada jasa penyewaan sepeda ontel. Bagi yang lapar atau haus, ada juga kuliner khas Jakarta yang bisa dinikmati. Dari mulai kerak telor hingga es selendang mayang, semua ada. “Yang penting tetap awasi jalan sekitar, terutama saat kondisi ramai. Rinciannya akan segera dibahas dengan pihak Google pekan depan,” ulasnya.
Sementara itu, Menpar Arief Yahya menyebut, fenomena Pokemon Go ini cukup nge-hits di mana-mana. “Bagus banget, beberapa destinasi pariwisata di Jakarta juga ditempatkan perburuan Pokemon Go! Makin banyak tempat, makin bagus untuk mempromosikan Wonderful Indonesia,” ucap Menpar Arief Yahya. (jpnn)