Listrik segera Masuk, Warga Desa Pasir Mayang Senang Bukan Kepalang

Warga Desa Pasir Mayang

eQuator.co.id – PONTIANAK, Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) Kalbar sepanjang tahun 2018 telah berhasil melakukan penyalaan 8 desa untuk proyek yang dilaksanakan ditahun 2016. Kemudian penyalaan 6 dusun dan 13 desa untuk proyek yang dilaksanakan ditahun 2017. Sementara untuk proyek yang dilaksanakan ditahun 2018 ini direncanakan sebanyak 12 desa.

“Dari total 12 desa yang kami rencanakan , saat ini ada 6 desa yang sudah 100% selesai dilaksanakan proses pembangunan dan perluasan jaringan listriknya, sisanya diperkirakan akan rampung diakhir Desember ini,” sebut Gurit Bagaskoro, Manajer UPPK Kalbar dalam keterangan tertulisnya

Diakuinya pula bahwa sepanjang tahun 2018 ini pihaknya telah membangun Jaringan Tegangan Menegah (JTM) sepanjang 66,65 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 34,5 kms dan gardu distribusi sebanyak 22 unit dengan total kapasitas sebesar 1.500 kVA. Dengan pembangunan dan perluasan jaringan tersebut diharapkan dapat melayani penambahan pelanggan sebanyak 1.757 pelanggan.

Desa Petebang Jaya dan  Pasir Mayang Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang, adalah salah satu desa yang sebentar lagi akan menikmati listrik dari PLN, pasalnya pembangunan dan perluasan jaringan listrik tegangan menengah dan tegangan rendah sedang dibangun disana.

Untuk rogress pekerjaannya, dikatakan Gurit,  sudah mencapai 85 %, Desa Pasir Mayang dan Desa Petebang Jaya serta 2 desa lainnya, yakni desa Sidari dan Rangga Intan merupakan satu paket proyek ketenagalistrikan yang dilaksanakan oleh UPPK Kalbar sejak tahun 2017.

“Akses jalan yang kurang baik menjadi kendala utama penyelesaian proyek,” sebutnya

Kemudian jarak antara Tumbang Titi ke Desa Petebang Jaya dan Pasir Mayang kurang dari 10 km, namun dikarenakan kondisi jalan yang rusak maka diperlukan waktu sekitar 1 jam lebih untuk sampai di desa tersebut.

“Medan yang berat  dikarenakan kondisi jalan dan jembatan yang rusak merupakan salah satu penyebab lambatnya penyelesaian proyek ini. Beruntung dukungan warga setempat cukup besar sehingga banyak pekerjaan-pekerjaan proyek terutama pengangkutan material dibantu oleh warga sekitar dapat diselesaikan. Saat ini tinggal beberapa tiang JTM dan JTR saja yang akan selesai didirikan,” kata salah seorang pekerja proyek.

Menurut Seniman, kondisi cuaca yang kurang baik juga menghambat penyelesaian pekerjaan. Biasanya pengawas pekerjaan akan menghentikan seluruh aktivitas pekerja jika cuaca memburuk.

“Ini lantaran faktor keselamatan kerja harus pula diperhatikan,” ungkapnya.

Keberadaan listrik bagi warga desa Petebang Jaya dan Pasir Mayang merupakan sebuah anugerah yang tak terhingga. Berpuluh tahun warga mendambakan masuknya listrik PLN ke desa mereka.

Satu diantaranya Aloysius, warga desa pasir Mayang, ia menuturkan, sejak lahir, besar dan tinggal di desa Pasir Mayang, belum sama sekali belum pernah menikmati listrik.

Menurut nya listrik dan jalan merupakan 2 hal yang sangat di idam-idamkan oleh masyarakat setempat, untuk memenuhi kebutuhan penerangan, namun seiring perkembangan zaman sejak hadirnya genset, ia dan keluarganya menggunakan alat tersebut.

“Untuk 1 hari diperlukan sekitar 2 liter minyak solar yang harganya disini sekitar 10 hingga 12 ribu. Berarti untuk 1 bulan pengeluaran kami rata-rata sekitar 600 ribu hingga 700 ribu, itupun hanya untuk penerangan lampu saja,” sebutnya

Namun seiring berjalannya waktunya, keluhan warga mulai terasa, yang mana merasa tidak mampu membeli solar untuk menghidupkan genset di rumahnya.

“Untuk mengakalinya biasanya jika anak-anak ingin belajar dimalam hari, kami mengikatkan lampu senter di kepala mereka agar mereka bisa belajar,” terangnya

Dikatakannya pula, ketidakmampuan warga desa dalam memenuhi kebutuhan penerangan dan lain-lainnya tentunya berimbas pada pola kehidupan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi masyarakat desa juga terbilang lambat, karena akses jalan dan ketiadaan listrik. Banyak warga yang kadang sering menumpang ke rumah tetangganya yang tergolong mampu jika ingin menonton televisi.

“Kesedihan dan kesusahan yang kami rasakan selama ini akan berakhir dengan masuknya listrik, meski kondisi jalan masih rusak, buat kami listrik yang akan segera masuk menjadi anugerah yang tak terhingga. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah melalui PLN yang telah membantu meringankan beban hidup warga desa Pasir Mayang dengan masuknya jaringan listrik ke desa kami ini,” sebutnya

Dengan masuknya listrik ditengah-tengah kehidupan warga desa menjadi harapan baru dalam memperbaiki kehidupan masyarkat, khususnya bagi anak-anak akan mudah jika ingin belajar, seluruh aktifitas warga tidak akan terganggu lagi.

“Dan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga bisa ikut tumbuh,” pungkasnya. (Nov)