Lestarikan Satwa Langka Buaya Senyolung Diserahkan

DIKARANTINA. Petugas BKSDA Singkawang mengevakuasi buaya senyolung milik Afan dari Roban ke karantina, Senin (13/3). Foto: SUHENDRA-RK

eQuator.co.id-SINGKAWANG. Buaya senyulong alias sepit (Tomistima schligelii) milik Afan itu diserahkan kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah III Singkawang, Senin (13/3).

Buaya moncong yang dipelihara di kediaman Jl KS Tubun, Kelurahan Roban, Singkawang Tengah, itu dipindahkan ke Sinka Zoo.

“Kami mengevakuasi buaya sinyolung ini atas informasi dan permintaan warga yang memeliharanya sejak lama. Ini juga atas kesadaran masyarakat,“ ujar Pengelola BKSDA Seksi Wilayah III Singkawang, Hermino Do Carmo Gusmao.

Pentingnya kesadaran warga berkat sosialiasasi perihal hewan-hewan yang dilindungi, harus dipelihara di tempat resmi seperti di Sinka Zoo.

Drh Julianto, dari Tim Satwa Sinka Zoo, mengatakan buaya yang dievakuasi dalam kondisi sehat. “Jenis kelaminnya betina dan akan dibawa ke Sinka Zoo. Sebelumnya dikarantina dulu, kemudian dibawa ke kolam besar di Sinka Zoo,” katanya.

Buaya Sepit adalah satwa langka dilindungi, terlebih di Kalbar populasinya kian menyusut dibandingkan buaya muara. Habitat buaya senyulong kian tergerus oleh manusia, begitu juga makanannya berupa ikan makin tersaingi.

“Makanya kita ucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada pemiliknya,” ujar Hermino.

Afan yang memelihara buaya senyolung itu mengaku sudah enam tahun dipeliharanya. “Buaya itu saya dapat dari pemberian saudara saya, katanya sih dari Kali Asin,” katanya.

Afan menyadari buaya yang dilindungi itu harus diserahkan agar satwa ini dipelihara dan dijaga kesehatannya dengan baik apabila diserahkan ke Sinka Zoo.

“Makanannya ikan dan bangkai ayam, jadi besar juga biaya untuk memberikan makan setiap hari,” katanya. (hen)