Lestarikan Robok-robok Sebagai Kearifan Lokal Budaya

Bupati: Robok-robok Warisan Budaya Tak Benda Nasional

Robok-robok. Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali diabadikan bersama Raja Kerajaan Kubu, Keraton Yogyakarta, Kerajaan Goa Sulawesi Selatan serta didampingi anggota DPRD Kubu Raya dan Camat Sungai Kakap dalam acara Robok-robok di Kecamatan Teluk Pakedai, Rabu (30/11). Syamsul Arifin/RK.

eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Masyarakat menggelar acara Robok-robok secara serentak di empat kecamatan di Kabupaten Kubu Raya. Yakni, Kecamatan Kubu, Kecamatan Teluk Pakedai, Kecamatan Sungai Kakap dan Kecamatan Sungai Raya, Rabu (30/11).

Ribuan masyarakat terlihat memadati lokasi pelaksanaan ritual Robok-robok di kabupaten termuda di Provinsi Kalbar ini. Mereka datang dari berbagai penjuru daerah di Kubu Raya maupun luar daerah. Kehadiran masyarakat seakan tak ingin melewatkan serangkaian acara untuk memeriahkan puncak ritual Robok-robok di Kabupaten Kubu Raya.

Masyarakat tak hanya dapat melihat berbagai acara seni dan budaya serta perlombaan yang dilaksanakan dalam kemeriahan Robok-robok, melainkan pengunjung juga dapat menikmati pemandangan serta berbelanja dari berbagai stand ekonomi kreatif di sekitar lokasi tersebut.

Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali menuturkan, pelaksanaan kegiatan Robok-robok merupakan wujud konsistensi pelestarian nilai kearifan lokal budaya tak benda berkelanjutan.

“Direktorat internalisasi nilai dan budaya pada tanggal 17 September 2016 telah menetapkan Robok-robok sebagai bagian warisan budaya tak benda nasional dari 96 karya warisan tak benda. Kita mendapatkan penyerahan pengakuan pemerintah pusat nilai budaya warisan tak benda,” ujar H Rusman Ali saat menghadiri kegiatan tersebut di Kecamatan Teluk Pakedai dan Kecamatan Sungai Kakap, Rabu (30/11).

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bersama keraton serta kerajaan yang ada di Kabupaten Kubu Raya dan masyarakat pelestari budaya sudah melaksanakan berbagai acara serta kegiatan selama sepekan dan puncaknya pada Rabu (30/11).

“Kemudian, tanggal 30 November ini dilaksanakan ritual Robok-robok di beberapa titik di Kabupaten Kubu Raya. Ini merupakan kekayaan budaya kita yang harus tetap dijaga bersama dan lestarikan,” ucap H Rusman Ali.

Usai kegiatan seremonial akan dilaksanakan berbagai perlombaan sebagai eksplore kegiatan kemasyarakatan. Di antaranya, lomba sampan dragon boat, sampan bidar, layangan, panjat pinang, gasing serta pasar rakyat.

Dalam kesempatan itu, mantan anggota DPR RI ini mengharapkan, agar kegiatan tersebut dikemas secara menarik. Seperti pemilihan Bujang dan Dare atau istilah Bugis yang tepat sehingga generasi muda dapat mengerti dan dikenalkan sejak dini tentang nilai-nilai budaya yang ada dalam pekan Robok-robok.

Sementara itu, secara terpisah, Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengapresiasi pelaksanaan Robok-robok yang digelar masyarakat. Ia menilai, kegiatan ini merupakan kearifan lokal yang patut dipertahankan sekaligus melestarikan tradisi budaya.

“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi masyarakat memperingati Robok-robok ini. Ini menunjukan masyarakat tetap melestarikan tradisi budaya yang merupakan kearifan lokal dan mempererat silaturahmi,” ujar Wabup Hermanus usai menghadiri acara Robok-robok di Gang Besar, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, kemarin.

Wabup berpendapat, Robok-robok merupakan potensi pariwisata Kubu Raya untuk mengundang para wisatawan. Karena itu, hendaknya dapat dikemas dengan baik dan menarik yang pada akhirnya nanti bisa menjadi salah satu unggulan pariwisata di Kabupaten Kubu Raya.

Sebab, kata Wabup, banyak multiplier effect yang didapat. Selain pengembangan dan pelestarian nilai sejarah serta adanya nilai ekonomi masyarakat setempat. Dengan menjual barang dagangan yang tidak hanya kuliner, melainkan juga sandang dan pangan.

“Jadi ini sangat positif. Oleh karena itu, Pemerintah Kubu Raya tetap berkomitmen mendukung pelaksanaan seni budaya yang digelar masyarakat seperti Robok-robok ini. Itu sudah kami lakukan sejak tahun 2014 setelah kami dilantik memimpin Kubu Raya. Dukungan konkretnya dalam bentuk anggaran yang disediakan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kubu Raya, Saini menambahkan, Robok-robok merupakan agenda budaya yang dapat mengangkat citra pariwisata Kubu Raya yang tidak hanya di tingkat lokal, melainkan juga nasional.

“Pasti bisa untuk mengangkat citra pariwisata Kubu Raya. Asalkan masyarakat mengemasnya dengan baik dan menarik. Di dalamnya ada menyajikan rangkaian kegiatan yang unik dan menarik untuk ditampilkan,” imbaunya.

Reporter: Syamsul Arifin

Redaktur: Andry Soe