Lebaran Bukan Ajang ‘Balas Dendam’

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Kepala Dinas Kesehatan Melawi, dr. Ahmad Jawahir mengatakan, masyarakat harus menjaga pola makan saat lebaran. Jangan  sampai tidak mengontrol diri  dengan memakan berlebihan, hingga membuat penyakit.

“Lebaran identik dengan balas dendam. Jadi perut yang sudah terbiasa kosong selama sebulan penuh, tiba-tiba diisi dengan makanan enak seperti ketupat, opor ayam, rendang serta makanan bersantan lainnya. Berbagai ragam jenis makanan, manis-manis, berlemak dan bersantan, harus diwaspadai, jika tidak, resiko penyakit bisa menghampiri kita. Penyakit yang muncul saat lebaran biasanya timbul karena kita kurang hati-hati saat mengkonsumsi makanan dan minuman yang ada,” katanya ditemui di ruangan kerjanya, belum lama ini.

Aneka macam hidangan lebaran tersebut tentunya terasa amat lezat apalagi setelah berpuasa. Tetapi janganlah itu jadikan sebagai ajang ‘balas dendam’ dengan menyantap habis-habisan makanan tersebut.

“Apabila kita lepas kontrol tentunya akan membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh kita. Bisa saja kegemukan, maag, tekanan darah tinggi dan naiknya kadar kolesterol dalam darah. Serta bisa membuat penyakit lama seperti gula darah kambuh,” ucapnya.

Ahmad mengatakan, setelah organ pencernaan diistirahatkan selama 30 hari, tubuh memerlukan waktu penyesuaian kembali. Proses adaptasi ini tetntu harus dilakukan secara bertahap dengan secara berangsur-angsur mengubah pola dan porsi makan. Porsi makan yang terlalu banyak dan mendadak akan berefek buruk bagi tubuh.

“Masyrakat harus membatasi diri dalam mengkoncumci mkanan. Terlebih warga yang ada memiliki riwayat penyakit, seperti kolestrol, asam urat, maag, darah tingggi dan gula darah. Jangan sampai ingin makan enak malah membuat sakit,” ungkap pria ramah ini. (Ira)