eQuator.co.id – Disebut-sebut layak menjadi figur gubernur, karena memahami kondisi dan persoalan wilayah timur Kalbar, Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M.Med.Ph hanya mengucapkan terima kasih.
“Terimakasih banyak atas penilaiannya,” kata Jarot, Minggu (7/5).
Jarot menegaskan, dirinya tidak akan tampil pada Pilgub 2018 mendatang. Alasannya, selama lima tahun kedepan hingga 17 Februari 2021, dia diamanahkan untuk membangun dan memajukan Kabupaten Sintang.
“Saya dipilih masyarakat Sintang untuk menjadi Bupati Sintang. Tampil di Pilgub saya rasa tidak. Intinya saya ingin memajukan dan membangun Sintang sesuai amanah yang diberikan oleh masyarakat Sintang pada Pilkada Sintang lalu,” kata Jarot.
Penilaian warga terhadap dirinya, dianggap Jarot sah-sah saja. Namun dia tidak berpikiran sedikitpun untuk tampil di Pilgub Kalbar.
“Intinya saya saat ini hanya ingin fokus menyelesaikan tugas dan tanggungjawab sebagai kepala daerah serta menjalankan amanah yang dititipkan masyarakat Sintang kepada saya,” tegasnya.
Ketua Relawan Merah Putih Bumi Senentang, Agus Putra mempridikis bakal ada empat bakal calon (Balon) Pilgub 2018 nanti. “Kalau dilihat dari jumlah kursi DPRD Kalbar yang ada, kemungkinan besar akan ada empat Balon Pilgub Kalbar yang bakal tampil nantinya,” katanya.
Dikatakan Agus, siapa pun Balon nantinya, setidaknya figur dari timur Kalbar harus berani tampil pada Pilgub Kalbar 2018 nanti. Apalagi banyak tokoh politik dari wilayah timur Kalbar yang layak untuk memimpin Kalbar. Diantaranya Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med.Ph, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil Kalbar Lasarus, S.Sos, M.Si, Bupati Sanggau Paolus Hadi, SIP, M.Si, Bupati Melawi Panji, S.Sos dan Bupati Kapuas Hulu, H. AM. Nasir, SH. Mereka semua memiliki kemampuan untuk memimpin Kalbar. Jarot Winarno dan para bupati di wilayah timur Kalbar lainnya sudah memiliki pengalaman memimpin daerah.
Sedangkan Lasarus memiliki jam terbang yang tinggi dengan dua periode menjabat Anggota DPR RI dan lebih dekat dengan pemerintah pusat (para menteri, red). Apalagi posisinya saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur (jalan dan jembatan) dan perhubungan serta pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi. Tentunya bisa menjadi harapan bagi warga timur Kalbar untuk membangun daerah serta mensejahterakan mereka. Di sisi lain, Lasarus memiliki partai politik dengan komposisi kursi dan suara yang kuat untuk menggiringnya menuju bursa pencalonan di Pilgub Kalbar.
“Segala persoalan yang terjadi di wilayah timur Kalbar, hanya putra timur Kalbar yang bisa menjawabnya. Seperti yang kita ketahui saat ini, bagian timur Kalbar mengalami kegawatdaruratan infrastruktur jalan dan jembatan. Begitu juga dengan pendidikan dan kesehatan,” tegas Agus.
“Kalau bukan putra daerah timur Kalbar, saya rasa persoalan yang terjadi di timur Kalbar tidak akan terselesaikan. Bahkan kecil kemungkinan adanya solusi,” sambung Agus.
Menurut Agus, suara timur Kalbar sangat besar dan bisa menjadi penentu kemenangan calon. “Minimal figur kita tampil sebagai calon wakil gubernur dalam Pilgub mendatang. Artinya kita wajib tampil. Kalau memang bisa sebagai calon gubernurnya, kenapa tidak! Timur Kalbar banyak figur yang bisa diusung,” ungkapnya.
Dikatakan Agus, pihaknya tidak mempertimbangkan figur yang akan tampil dari wilayah timur Kalbar sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur. “Siapa pun boleh, yang penting asal timur Kalbar dan mempunyai elektebilitas tinggi dan dapat terpilih. Kemudian sudah dikenal luas dan memiliki kemampuan,” ujarnya.
Dia meyakini, yang paham akan kondisi dan persoalan dihadapi masyarakat bagian timur Kalbar adalah putra daerah Kalbar bagian timur. Makanya Agus mendorong figur timur Kalbar tampil dalam Pilgub, bukan sekedar ingin eksistensi. Karena ini sudah menjadi kepentingan bersama dengan melihat kondisi timur Kalbar.
“Figur timur Kalbar apabila menjadi gubernur atau wakil guberbur, pasti akan merasakan langsung kondisi wilayahnya. Diantaranya infrastruktur yang masih hancur, kemudian merealisasikan pembentukan Provinsi Kapuas Raya,” tegas Agus.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Hamka Saptono