Lampu Padam seperti Orang Minum Obat, PLN Hanya Pandai Berjanji Seribu Satu Janji…

eQuator – Potret buram kinerja PLN Wilayah Kalbar beserta jajaran kerap memaksa masyarakat Kalbar hanya bisa mengelus dada. Bagaimana tidak, buruknya kinerja serta pelayanan yang diberikan perusahaan pelat merah tersebut sehingga membuat lampu padam yang terjadi di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya (KKR) dan sekitarnya mirip dengan jadwal orang sakit minum obat.

Yakni, lampu padam yang dimulai pada waktu pagi, siang, sore, malam, bahkan subuh hari. Tak pelak, kondisi byarpet itu kerap memantik emosional masyarakat luas. Apalagi tidak sedikit sektor perekonomian masyarakat yang menggantungkan operasional bisnis mereka dengan pasokan listrik PLN.

Belum lagi potensi kerusakan beragam alat elektronik milik masyarakat yang rentan terhadap hidup dan matinya pasokan listrik sehingga menyebabkan tegangan listrik menjadi labil.

Celakanya, selama ini para petinggi PLN Wilayah Kalbar beserta jajarannya hanya pandai berjanji dengan seribu satu janji manis kepada DPRD Provinsi Kalbar maupun masyarakat. Faktanya, sampai hari ini janji itu tak pernah ditepati, bahkan kinerja PLN masih saja buruk dan menyebalkan.

Menyikapi potret buram kinerja PLN Wilayah Kalbar dan jajarannya tersebut, anggota DPRD Provinsi Kalbar dari daerah pemilihan (dapil) Kota Pontianak, Zulkarnaen Siregar, SH angkat bicara. Berikut wawancara selengkapnya:

+Sebagai wakil rakyat, bagaimana Anda melihat kinerja PLN yang sejak belakangan terakhir kerap memadamkan listrik di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya? Mulai dari pagi, siang, sore, malam, bahkan subuh hari pun lampu padam?

-Kinerja PLN pekak lantak. Janji PLN sudah tak bisa dihitung lagi. Baik janji PLN dengan DPRD Provinsi Kalbar maupun janji manisnya kepada masyarakat. Yang ada hanya pepesan kosong belaka.

+Lantas bagaimana Anda menyikapi buruknya kinerja PLN tersebut?

-Saya mendesak pemerintah pusat melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI supaya segera mengaudit kinerja beserta pimpinan PLN Kalbar, karena kinerja mereka buruk.

Belum lagi soal keuntungan solar yang berpotensi diperoleh dari padamnya listrik. Karena mesin PLN tidak beroperasi sebagaimana mestinya. Padahal kalkulasi anggaran yang dialokasikan untuk operasional mesin PLN tentu dihitung per bulan secara penuh. Tak pakai jadwal lampu padam.

+Lalu konkretnya, apa sikap politik dewan secara kelembagaan dalam melihat kenyataan ini?

-Dalam waktu dekat, DPRD Provinsi Kalbar akan segera memanggil petinggi PLN Wilayah Kalbar dan jajaran. Alasan apalagi yang akan disampaikan PLN kepada kami. PLN itu hanya pandai bikin seribu satu alasan dan janji manis belaka. Realisasinya kosong.

+Sekiranya nanti setelah dipanggil, ternyata PLN kerap saja memadamkan lampu?Pendapat konkret Anda seperti apa?

-Kalau PLN tak bisa segera menyelesaikan permasalahan lampu padam, sebaiknya pimpinan PLN Wilayah Kalbar dan pimpinan PLN Area Pontianak angkat kaki saja dari Kalbar.

+Menurut Anda, apa sih yang sesungguhnya menjadi akar dari persoalan bobroknya kinerja PLN dewasa ini?

-Bobroknya kinerja PLN itu akibat tak becusnya pemerintah pusat beserta pemerintah daerah dalam mengelola negara ini, sehingga ketidakbecusan itu berdampak secara langsung terhadap kehidupan rakyat kecil yang kini kondisinya sudah semakin sulit dan terdesak secara ekonomi. (Soe)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.