eQuator.co.id – TIDAK semua informasi yang diunggah akun-akun di media sosial layak dipercaya 100 persen. Tidak terkecuali akun-akun yang diikuti puluhan ribu follower. Sebab, bisa saja akun tersebut sekadar copy paste kabar dari situs yang keliru menyajikan informasi.
Itu juga yang terjadi pada sebuah informasi tentang cara membedakan es batu dari air mentah dengan air matang. Informasi tersebut dibagikan akun Instagram WowFakta. Akun itu sering dipercaya netizen karena khusus mengunggah fakta-fakta yang belum banyak diketahui masyarakat (meskipun sebenarnya akun ini menjalankan paid promote alias promosi bisnis).
WowFakta pernah mengunggah gambar kolase dua gelas berisi es batu. Satu es batu berwarna bening dan satu lagi putih seperti di dalamnya terdapat susu. Menurut penjelasan dalam akun Instagram itu, es batu yang terbuat dari air mentah terlihat berwarna putih layaknya susu. Itu terjadi karena masih banyak gas atau oksigen di dalamnya. Kebanyakan es batu yang terbuat dari air mentah berupa es balok atau es dalam bungkusan plastik.
Sedangkan es batu dari air matang akan terlihat bening. Itu terjadi karena gas di dalam air terlepaskan ketika perebusan terjadi. Selain itu, ketika dilakukan, sedikit gas yang terperangkap dalam es karena kandungan udara dalam air berkurang. Es semacam itu biasanya disebut es kristal.
Menurut akun Instagram itu, es kristal memiliki bentuk seperti pipa dan berlubang (ice tube). Itu bisa dijumpai di banyak restoran. Menurut pembuat pesan, es batu jenis itu aman dikonsumsi dan tidak berisiko memiliki kandungan bakteri di dalamnya. Sebab, air yang digunakan adalah air matang.
Pesan di akun Instagram itu ternyata mengutip artikel salah satu portal berita asal Pontianak. Dalam artikel itu, tidak ada sama sekali kutipan ahli yang memperkuat penjelasan bahwa es batu yang berasal dari air mentah dan matang bisa dibedakan dari warnanya.
Jawa Pos mencoba mencari jawaban dari informasi itu lewat Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LIPI). Guru Besar Riset Pusat Penelitian Kimia LIPI Prof Muhammad Hanafi mengatakan, warna es batu yang beredar selama ini tidak bisa otomatis menggambarkan kualitas air yang digunakan.
Menurut dia, air mentah memang masih mengandung gas dan bakteri. Sebenarnya gas itulah yang mengakibatkan timbulnya warna putih atau seperti susu di bagian tengah es batu. ’’Warna putih itu terjadi karena gas saat dibekukan menjadi putih,’’ katanya.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) 2013–2016 Roy Sparingga juga pernah mengungkapkan, untuk mengetahui kualitas bahan baku es batu tidak bisa dilihat secara langsung dari bentuknya, tetapi harus diuji di laboratorium.
Meski begitu, tidak berarti es batu bening atau biasa disebut es kristal berasal dari air matang atau berkualitas. Sebab, untuk menghasilkan es batu seperti kristal ternyata ada tekniknya. Dan, mesin-mesin es batu modern bisa melakukan itu. Alat-alat es batu itu bisa mencegah berkumpulnya kandungan-kandungan dalam air mengumpul di tengah ketika dibekukan.
Tetapi, anda juga bisa melakukan percobaan sendiri di rumah. Salah satu di antaranya, cara pendinginan lambat. Pembekuan lambat itu juga yang membuat air di daerah seperti Antartika ketika menjadi es bisa bening seperti kristal.
Anda juga bisa melakukan itu dengan teknik pembekuan atas bawah. Situs Wikihow mengajarkan cara itu dengan menempatkan rak es batu (ice tray) di dalam termos pendingin kecil. Termos itulah yang kemudian dimasukkan ke freezer dengan suhu -4 hingga -8 derajat Celisius. Biarkan pendingan terjadi selama 24 jam. (Jawa Pos/JPG)