Kuliner Khas Pontianak Selama Ramadan, Belum Lengkap Tanpa Menikmati Sotong Pangkong

SOTONG PANGKONG. Penjual sedang menyiapkan sotong pangkong pesanan pembeli, Minggu (19/6) malam di Jalan Merdeka. Ist

eQuator.co.id – Pontianak-RK.  Bulan puasa tidak hanya identik dengan acara keagamaan. Berburu kuliner khas Ramadan menjadi kegiatan seru. Salah satunya sotong pangkong yang menjadi kuliner khas Kota Pontianak

Di sepanjang Jalan Merdeka, Pontianak, menjelang magrib menjadi sangat ramai. Banyak pedagang berlomba-lomba, khususnya warga sekitar mengais rejeki selama bulan Ramadan. Mereka menjajakan sotong kering.

Masyarakat Pontianak mengenal kuliner ini dengan sebutan sotong pangkong. Hal ini terkait dengan cara penyajian dan bahan bakunya.

Di Kota Pontianak, sotong kering banyak dijual di pasar-pasar.  Untuk ukuran sedang sotong kering dibandrol Rp50 ribu per kilogramnya. Lebarnya sekitar dua jari dan panjang sepuluh sentimeter.

Oleh pedagang sotong pangkong, hewan laut tersebut terlebih dahulu dikukus dan dikeringkan. Kemudian dijual per ekor. Ukuran sedang dikenakan harga Rp.20 ribu rupiah.

Untuk menyajikan sotong pangkong, pertama-tama sotong dibakar. Kemudian sotong yang telah pipih tersebut dipukul-pukul di atas balok kayu dengan palu supaya menjadi lembut. Namun tetap liat.

Kegiatan memukul-mukul ini dalam bahasa melayu Pontianak disebut dipangkong. Itulah asal penyebutan kuliner sotong pangkong. Sotong yang dipangkong-pangkong.

Menikmati sotong pangkong menggunakan dua jenis sambal, yaitu sambal cuka campur kacang tanah dan udang ebi sangrai. Namun olahannya sama menggunakan cabe, garam, dan penyedap rasa, kemudian diencerkan. Dapat pula menambahkan kecap manis.

Murli, salah seorang pedagang sotong pangkong mengungkapkan tahun ini lebih sepi dibanding tahun lalu. “Kalau tahun lalu masih ada yang harga Rp5 ribu per ekornya, tahun ini paling murah satu sotong utuh Rp10 ribu per ekornya,” katanya, Minggu (19/6) malam.

Kendati sotong pangkong dibandrol mahal, tidak menyurutkan warga menikmati kuliner khas Kota Pontianak ini. Diantaranya Endah dan Rico. Selama bulan puasa, muda mudi asal Siantan ini sudah dua kali nongkrong menikmati sotong pangkong. “Sekali makan si kita beli satu jak buat bedua,” kata Rico.

Menurut Rico, Ramadan di Pontianak belum terasa lengkap tanpa menikmati sotong pangkong.

“kita beli yang agak besar, yang Rp40 ribu per ekornya,” ujar Rico. (*)

Marselina Evy, Pontianak