Kubu Raya Terbanyak Penderita Kaki Gajah

Pembagian Obat Filariasis Tetap Berlanjut

Ilustrasi-NET

eQuator –  Dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, Kabupaten Kubu Raya menempati posisi tertinggi penderita kaki gajah atau filariasis. Untuk menekan jumlah penderita kaki gajah, Pemkab Kubu Raya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) secara intens memberikan obat untuk pencegahan.

Kepala Dinkes Kubu Raya, dr Berly Hamdani menyebutkan untuk program pemberian obat cacing secara gratis kepada masyarakat sebenarnya masih dilaksanakan di Kubu Raya. “Dan memang bulan eliminasi kaki gajah hanya pada bulan Oktober saja selama satu bulan, tetapi kita terus melaksanakan program tersebut,”ungkapnya, Selasa(24/11) siang di Pemkab Kubu Raya.

Melihat Kubu Raya, kata Berly, memiliki wilayah yang cukup luas. Banyak daerah yang harus di tempuh baik melalui jalur darat maupun jalur sungai, sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama dalam menangani penyakit tersebut.

“Sebanyak 657 pos yang bertugas untuk membagikan obat itu. Ternyata jumlah pos tersebut belum bisa mengcover seluruh daerah-daerah yang ada di wilayah kabupaten Kubu Raya,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, pembagian obat pencegahan filariasis atau kaki gajah kepada masyarakat, sudah mencapai sekitar 75 persen. “Semoga diakhir bulan November ini kita bisa memenuhi target kita yaitu dengan capaian 85 persen masyarakat yang mengkonsumsi obat pencegahan kaki gajah,” harap Berly.

Dijelaskannya, untuk sasaran pembagian obat pencegahan penyakit kaki gajah tetap masyarakat yang berusia dari usia 2 tahun sampai usia 70 tahun. “Program ini, harus terus dilaksanakan secara rutin dalam setahun sekali yang dimulai pada 1 Oktober dan tetap berlanjut sampai dengan lima tahun ke depannya,” katanya.

Kepada masyarakat yang masih khawatir untuk mengkonsumsi obat pencegahan kaki gajah, lanjut Berly, terkait dengan efek sampingnya seperti rasa mual, sakit kepala, bahkan ada keluar keringat dingin. Karena, erat kaitannya dengan penyakit maag atau saluran pencernaan. “Kalau memang timbul seperti itu disarankan untuk banyak minum air putih dan istirahat,” pungkas Berly.

Laporan: Syamsul Arifin

Editor: Arman Hairiadi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.