Kubu Raya Lakukan Pengembangan Smart City dan e-Government

FOTO BERSAMA. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan didampingi Pj Sekda serta instasi terkait berfoto bersama saat kunjungan ke Kota Bandung, Jumat (22/2). Syamsul Arifin-RK.

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Belum sepekan dilantik, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan langsung tancap gas. Didampingi Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Yusran Anizam dan sejumlah pejabat terkait melakukan kunjungan kerja ke Kota Bandung, Jumat (22/2).

Kedatangan Bupati Muda untuk menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kubu Raya dalam pengembangan Smart City dan e-Government.

Penandatanganan yang digelar di Aula Serbaguna Kantor Wali Kota Bandung tersebut, turut disaksikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.

“Kunjungan ini untuk menindaklanjuti kesepakatan bersama yang telah dilaksanakan pada 14 Desember akhir tahun lalu, yang kini dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama antara Diskominfo Bandung dengan Diskominfo Kubu Raya,” kata Muda Mahendrawan seusai kegiatan.

Muda menyatakan, dirinya berkomitmen mempercepat pemerintahan yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Hal itu, hanya bisa terlaksana melalui penerapan berbagai aplikasi kota cerdas atau Smart City dan e-Government.

Ia mengaku, hendak mengejar waktu sebelum pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan yang akan dilaksanakan tidak lama lagi di Kubu Raya.

“Tidak lama lagi kita sudah Musrenbang Kecamatan. Sehingga kita ingin berupaya segera untuk memulai langsung upaya sistem e-Government ini,” terangnya.

Menurut Muda, pihaknya ingin hasil dari kerja sama yang dilakukan segera terealisasi dan diaplikasikan.

Ia mengungkapkan, selain menjadi tuntutan kemajuan zaman, konsep smart city dan e-government sejatinya telah ia rancang semasa dirinya menjabat Bupati pertama Kubu Raya pada 2009-2014 silam. “Sejak dulu sudah pernah dibangun desainnya. Karena stagnan, sekarang kita coba hidupkan kembali,” ucapnya.

Muda mengatakan, Kota Bandung menjadi rujukan karena dikenal intens dan fokus dalam pengembangan banyak aplikasi terkait smart city dan e-government. Pemerintah Kota Bandung bahkan direferensikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait implementasi aplikasi pencegahan korupsi dan transparansi pelayanan publik.

“Maka kami tentu banyak belajar sekaligus mendapatkan transfer ilmu dan pengalaman dari Pemkot Bandung. Tentulah bagi kami itu menjadi sebuah harapan,” sebutnya.

Muda berharap ke depan kerja sama Pemkab Kubu Raya dengan Pemkot Bandung dapat berkembang hingga aplikasi-aplikasi lainnya.

Termasuk pembangunan dan operasionalisasi command centre atau pusat kendali. Di mana command centre menjadi ruangan pusat visualisasi dan integrasi data, baik melalui online, offline, internal, maupun eksternal yang disajikan secara bersamaan di layar lebar video wall.

“Harapannya tentu kerja sama ini selain untuk mengambil aplikasi juga bisa dikembangkan untuk aplikasi lainnya sampai mungkin pengadaan command centre. Kita perlu pendampingan dan komunikasi terus. Karena memang sistem berbasis teknologi informasi kini sudah menjadi tuntutan,” tuturnya.

Muda menegaskan dirinya ingin memulai pemerintahan dengan mengejar penerapan smart city dan e-government. Ia menyatakan hal tersebut adalah pondasi untuk tata kelola pemerintahan ke depan yang harus segera dikembangkan. Tujuannya agar pelayanan yang diinginkan paralel dan dirasakan konkret manfaatnya oleh masyarakat.

“Kita berharap ini bisa diterapkan karena harapan masyarakat terhadap pelayanan publik semakin waktu semakin cepat,” ucapnya.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengungkapkan, pengembangan smart city dan dan e-government Bandung telah direferensikan oleh KPK, di mana untuk aplikasi yang telah digunakan Kota Bandung dapat dikembangkan oleh daerah lain. Tujuannya sebagai upaya pencegahan korupsi dan transparansi pelayanan publik. Selain itu, tambah Yana, Kota Bandung juga memiliki Bandung Command Center yang berteknologi canggih.

“Fasilitas ini mulai beroperasi sejak 2015 dan menjadi salah satu inovasi Pemerintah Kota Bandung dalam hal pelayanan publik. Selain itu, Bandung Command Center juga merupakan salah satu kunci penting dalam upaya Pemerintah Kota Bandung mewujudkan Bandung Smart City,” jelas Yana.

Di Bandung Command Centre pula, imbuh Yana, kepala daerah bisa mengambil banyak keputusan strategis karena semua data terintegrasi. Selain itu juga bisa dilakukan telekonferensi dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan aparat kewilayahan.

Yana berharap kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bermanfaat bagi kedua daerah. Penandatanganan kerja sama, menurut dia, penting mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan berbasis teknologi informasi.

“Ini tentunya bisa meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas. Dan mudah-mudahan itu bisa berjalan dengan baik di Bandung dan Kubu Raya,” pungkasnya.(sul)