Kualitas Listrik Sama dengan di Jawa

Wabup Sanggau: Saya Ingin Teriak Horee..!

AKHIRNYA RAMPUNG. Instalasi GI 150 KV Tayan, Sanggau, yang akhirnya beres dibangun. Pembangunannya memakan waktu cukup lama, sejak 2010. Humas Pemkab Sanggau, Christian Tentodi, for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, girang bukan kepalang. Pada peresmian Gardu Induk (GI) 150 KV dan PLTD tersebar, pada Rabu (24/1), di Tayan, ia ungkapkan pujiannya kepada pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Saya sebenarnya ingin teriak horee..tapi rasa-rasanya ndak pantas,” katanya mengawali sambutan pada peresmian tersebut.

Hadir pada peresmian tersebut Direktur Bisnis Regional Kalimantan, Machnizon Masri, GM PLN UIP Kalimantan Bagian Barat, Rachmad Lubis, GM PLN wilayah Kalbar, Richard Safkaur, Muspika, dan tokoh masyarakat setempat.

Ontot mengatakan, keberadaan GI merupakan harapan besar bagi masyarakat Kabupaten Sanggau. “Pernyataan dari Pak Direktur juga sudah menjelaskan bahwa desa-desa di Kabupaten Sanggau secara khusus di tahun 2018 ini bisa dituntaskan untuk kelistrikannya. Ini suatu aplaus bagi masyarakat kabupaten Sanggau untuk PLN,” katanya.

Dikatakannya, di Kabupaten Sanggau terdapat 163 desa plus 6 kelurahan. Saat ini masih ada 32 desa yang belum sama sekali dialiri listrik dan 36 ibukota desa yang belum berlistrik.

“Jadi ada empat ibu kota desa yang belum berlistrik ditambah dengan 32 desa makanya totalnya 36 ibu kota desa. Empat desa tersebut diantaranya Empiyang, Subah, Coet, dan Melugai. Di desa itu sebagian dusunnya sudah ada listrik. Termasuk Toba ini, mungkin dalam waktu 2 atau 3 bulan ini tidak lagi 12 jam listrik nyala, tapi 24 jam, ” tuturnya.

Secara keseluruhan, Kabupaten Sanggau memiliki 865 dusun dan 273 dusun yang belum teraliri listrik. “Makanya kami bersyukur dengan adanya GI ini, dalam proses penyaluran listrik. Kami dapat angin segar, berita yang luar biasa. Karena masyarakat yang belum ada listrik pakai pelita untuk penerangan, jadi pukul 18.00 masih ada api pelita, nah pukul 20.00 ke atas sudah gelap,” ungkapnya.

Untuk itu, Ontot berharap agar apa yang disampaikan ini benar-benar terealisasi. “Jangan sampai sudah ngomong dimana-dimana tapi tidak jadi pula dialiri listrik,” tegasnya.

Ia menegaskan, Pemda Sanggau sangat mendukung terhadap pembangunan listrik ini, apalagi masyarakat kita sekarang demam listrik. “Masa listriknya mau datang lalu kita halang gara-gara satu pokok sawit tidak mau di tebang, ” ujar Ontot.

Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Machnizon Masri menyakini, dengan diresmikannya infrastruktrur kelistrikan ini, kualitas listrik di Kalimantan tidak jauh beda dengan di Jawa. Lebih lanjut, dampaknya, khusus di Kabupaten Sanggau, pemadaman akan berkurang.

“Kami tetap mengharapkan dukungan dari semua pihak bagi PLN untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Barat ini. PLN juga terus mengusahakan satu sistem interkoneksi kelistrikan di Kalimantan untuk mewujudkan Kalimantan Benderang,” kata Machnizon.

Dia mengklaim PLN dapat mencapai target rasio elektrifikasi (RE) Kalbar pada 2018 sebesar 84 peren. Sedangkan per November 2017, sebaran RE di Kalbar mencapai 81,6 persen atau telah melampaui target tahun 2017 yaitu sebesar 80,9 persen.

Sementara itu, GM PLN UIP Kalimantan Bagian Barat, Rachmad Lubis mengungkapkan, dengan beroperasinya GI Tayan dan SUTT (saluran udara tegangan tinggi) Siantan-Tayan, maka keandalan dan pasokan listrik PLN untuk masyarakat dapat menjadi lebih baik. Sehingga, persoalan pemadaman di daerah Tayan diharapkan tidak lagi terjadi, kecuali adanya masalah gangguan pada jaringan distribusi seperti adanya gangguan tali kawat layang-layang.

“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi semua tim dan dukungan masyarakat selama proses pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini. Terlebih mengingat banyaknya kendala yang dihadapi tim di lapangan seperti permasalahan sosial, kendala dalam pembebasan lahan, dan faktor curah hujan yang tinggi selama pembangunan,” papar Lubis.

SUTT 150 KV Siantan-Tayan memiliki 302 tapak tower yang melintasi empat kota/kabupaten, yaitu Sanggau, Kubu Raya, Mempawah, dan Kota Pontianak. Saat ini, SUTT yang memiliki panjang jaringan sebesar 184 kms telah dapat beroperasi sepanjang 103 kms.

GI 150 KV Tayan sendiri memiliki kapasitas 30 MVA dan telah dapat menyalurkan listrik sebesar 3 MW. Dengan daya tersebut, PLN dapat menyuplai listrik untuk sekitar 2.700 pelanggan PLN di sekitar Tayan.

 

Laporan: Kiram Akbar