eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Sebanyak 916.936 lembar surat suara Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden 2019 mulai disortir dan dilipat. Selasa (5/3), KPU Kabupaten Bengkayang mengerahkan sebanyak 60 petugas di Gudang KPU Bengkayang Jalan Guna Baru Trans Rangkang, Kelurahan Sebalo.
Ketua KPU Bengkayang, Musa Jairani SE mengatakan, ada lima jenis kertas surat suara dalam pemilu serentak kali ini. Yakni DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR-RI, DPD-RI dan Presiden/Wakil Presiden. Pelipatan dimulai dari surat suara Presiden/Wakil Presiden, selanjutnya DPD, DPR RI, DPR provinsi dan DPRD kabupaten/kota. “Ini dilakukan supaya tertib, tidak ada pertukaran surat suara. Sebab, peluang pertukaran bisa terjadi,” jelas Musa kepada wartawan.
Musa mengatakan, kegiatan pelipatan surat suara ditargetkan dalam dua minggu selesai. Jika nanti masih belum selesai, KPU akan menambah jumlah petugas.
Dia mengungkapkan, petugas pelipatan dan pensortiran dipilih sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan sudah melewati seleksi. “Seluruh personel yang terlibat dalam kegiatan ini dilarang membawa tas, kantong dan sejenisnya. Dilarang membawa telepon genggam dan kamera saat melakukan perjalanan, itu sesuai dengan tata tertib KPU yang berlaku,” ujarnya.
Tata terbit itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, pelanggaran dan ada oknum petugas yang sengaja melakukan pemotretan dan lainnya. Selain itu, pengawasan dan pengawalan ketat dilakukan melibakan Bawaslu, Kepolisian, dan Pemkab.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Bengkayang, Harry Yosef Suyadi SE mengatakan, Bawaslu akan melakukan pemantauan sejak hari pertama pelipatan surat suara sampai selesai. “Kita akan melakukan pemantauan sampai selesai. Semoga semua berjalan sesuai harapan kita bersama,” ujarnya.
Yosef mengimbau, petugas yang terlibat dalam pensortiran dan pelipatan surat suara menjaga integritas dan independensi selama bekerja. “Petugas sudah mengikuti semua tata tertib dari KPU. Kita berharap semuanya selesai tepat waktu,” tutupnya.
Laporan: Kurnadi
Editor: Yuni Kurniyanto