eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalimantan Barat akan mengembangkan potensi durian unggul di daerah ini melalui Festival Durian Unggul Bumi Khatulitiwa 2019.
Event ini perdana digelar di tingkat provinsi. Rencananya akan bergulir pada 24 sampai 27 Agustus mendatang. Beragam acara mengisi festival tersebut tak hanya kontes durian saja.
“Memang benar kita sudah berencana untuk menggelar festival. Idealnya semua kabupaten di Kalbar ikut serta,” ujar Kepala Distan TPH Kalbar, Heronimus Hero, Selasa (23/7).
Hero mengutarakan, pihaknya juga telah melakukan identifikasi terhadap buah durian tersebut. Mengingat buah ini tak tumbuh di semua daerah di Kalbar. Buah tersebut musiman. Pihak dinas melibatkan ahli komoditi untuk melihat jadwal buah tersebut dapat dinikmati dan mengikuti kontes.
“Sebab tidak semua durian berbuah serempak, tapi kita sudah lakukan identifikasi dengan para ahli durian yang berpengalaman bahwa sudah terhitung akhir bulan Agustus durian akan jatuh pada peak season untuk beberapa kab/kota di Kalbar,” katanya.
“Seperti Sanggau, Bengkayang, Singkawang, Kubu Raya dan KKU. Daerah ini positif pada periode Agustus-September duriannya sudah berbuah. Dan kita berharap masyarakat di kabupaten tersebut bisa berpartisipasi,” ucapnya.
Kontes ini bertujuan untuk mengangkat potensi buah lokal durian yang sangat luar biasa. Tapi sayang, belum dimanajemen dengan baik. Pengembangan komoditi ini masih kurang dan tak terarah.
Dengan kontes ini nanti, akan muncul durian-durian baru yang memiliki keunggulan dengan genetis baik dari sisi rasa bentuk dan daya tahannya. Seperti sebelumnya untuk durian unggulan sudah ditemukan yakni durian seumbut yang berasal dari daerah Sekayam Entikong.
Durian ini sudah dilepas sebagai durian unggulan nasional oleh Menteri Pertanian. Untuk proses melepas ini sebagai varietas unggulan lokal, memakan waktu tahunan setelah resmi dari pemerintah baru bisa dikembangkan dan disebarluaskan di masyarakat.
Hero berharap, ada luasan cukup besar sehingga ada kawasan percontohan untuk komoditi ini. Hal tersebut diperlukan agar lebih mempermudah masyarakat atau konsumen yang ingin menikmati buah lokal ini.
“Jadi orang nanti tidak lagi mencari-cari durian jenis ini dimana. Misal durian singkuk, balai, durian loren, durian serum lokasinya dimana. Sebab sekarang untuk beli durian saja seperti beli kucing dalam karung. Kalau mau bagus harus makan di tempat. Sehingga penjualnya tahu bahwa durian yang ia jual bagus,” jelasnya.
Hero berharap, festival yang dididukung pula oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kalbar ini juga dapat menarik wisatawan sekaligus mengedukasi masyarakat. Bahwa komoditi durian merupakan potensi yang dapat dikembangkan dan bisa menjadi simbol identitas Kalbar yang banyak dan bervariasi.
“Untuk itu, dalam kontes ini juga ada rangkaian acara lainnya. Seperti pemilihan duta pertanian yang arahnya untuk mengajak masyarakat atau juru kampanye kita untuk menggiatkan pertanian. Seperti halnya buah durian ini, kita ingin agar masyarakat berminat untuk bertani. Khusus durian tentu untuk mencari, melindungi dan mengembangkan durian unggul dari varietas lokal,” jelasnya.
Hadiah yang diberikan kepada pemenang dalam kontes nantinya tak tanggung-tanggung. Panitia menyiapkan uang tunai Rp30 juta untuk juara pertama. Juara kedua Rp15 juta dan juara ketiga Rp7,5 juta. Selain itu masih banyak hadiah menarik dengan total ratusan juta rupiah.
“Saya rasa dengan hadiah yang sangat besar ini baru pertama kali digelar di Kalbar, kita harapkan ini akan mendorong semangat para petani lokal untuk lebih semangat lagi bertani,” pungkasnya. (ova)