eQuator.co.id – Pontianak-RK. Alat kontrasepsi kondom sangat laris. Khususnya yang dijual di toko dekat hotel atau penginapan. Kondom tersebut tentunya akan dipakai malam ini, menyambut datangnya tahun 2017.
Dari data yang didapat Rakyat Kalbar, Jumat (30/12), jumlah kondom yang terjual di toko dekat hotel sangat mencolok. Jauh lebih banyak dari took lainnya.
Toko (Indomaret) Jalan RE. Martadinata, Pontianak Barat misalnya, ada 10 merek kondom yang dijual. Sedangkan kondom yang terjual di toko itu terhitung dari tanggal 1-30 Desember sebanyak 20 kotak.
Toko (Indomaret 183) di Jalan Gajah Mada, kawasan pusat keramaian di malam tahun baru sekaligus pusat penginapan. Ada 11 merek kondom yang dijual di toko itu. Kondom yang terjual dari 24-30 Desember sebanyak 39 kotak. Kondom seharga Rp.7000 itu, kemarin sudah terjual 10 kotak di toko modern yang buka 24 jam tersebut. Satu kotaknya berisikan 12 kondom.
Menurut penjaga toko yang tak mau disebutkan namanya itu, malam minggu banyak yang beli kondom. “Malam tahun baru nanti lebih banyak lagi yang membeli,” prediksinya.
Masih di Jalan Gajah Mada, toko Indomaret 70 juga buka 24 jam. Sudah 44 kotak kondom yang terjual dari tanggal 24-30 Desember. Kondom di toko ini juga dibanderol Rp7.000 per kotak. Bahkan Jumat kemarin sudah terjual 11 kotak.
“Mereka yang membeli alat kontrasepsi tersebut konsumennya beragam. Ada yang muda maupun tua,” ujar penjaga toko.
Sedangkan di toko Indomaret Jalan Hijas, terhitung 24-30 Desember, kondom yang terjual sebanyak hanya 11 kotak. Menurut karyawan toko, ada beberapa konsumen yang datang, biasanya wanita.
Tak Beri Kesempatan
Pemkot Pontianak meminta pemilik motel atau hotel tak memberikan kesempatan atau memuluskan niat pelaku kriminal untuk menjalankan aksi kejahatannya di penginapan. Khususnya pengunjung yang akan melakukan mesum. Salah satu caranya, memasang CCTV.
“Jika masih bandel, tak mau ikut aturan, maka usahanya akan kita tutup,” tegas Wakil Walikota Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MT, Jumat (30/12).
Dengan tidak adanya CCTV, secara psikologis pelaku akan berpikir atau merasa aman. Dia pun lebih leluasa melakukan niat jahatnya untuk berbuat mesum. Kalau sudah begitu, sama saja motel atau hotel tersebut medukung pebuatan tersebut.
“Jika tempat penginapan memfasilitasi perbuatan kejahatan, sama saja penginapan itu mendukung perbuatan kriminal. Jangan maunya untung saja,” bebernya.
Wakil Walikota Edi Kamtono mencontohkan kasus pembunuhan berlatarbelakang asmara di Hotel Benua Mas, Pontianak Utara, Rabu (28/12) malam lalu. Artinya, kejahatan di hotel bukan yang pertama kali terjadi di Kota Pontianak.
“Kita mengimhau orangtua yang mempunyai anak remaja, memantau anaknya agar berhati-hati dalam pergaulan. Karena kejadian seperti ini bisa saja menimpa anak kita, keluarga kita dan seterusnya. Kita sudah bicara kepada Kapolres juga, agar menindak tegas hal-hal yang seperti ini,” tegasnya.
Edi Kamtono mempersilahkan masyarakatnya merayakan malam pergantian tahun 2017. Namun dia menekankan, agar dirayakan secara tertib dan toleransi. “Jangan menimbulkan kecelakaan, kegaduhan, kehebohan, artinya yang wajar-wajar sajalah,” katanya.
Dia berpandangan, masyarakat mempunyai hak untuk menikmati kemeriahan malam tahun baru. Bahkan Pemkot Pontianak sendiri turut memfasilitasi hiburan kepada masyarakat Kota Pontianak.
“Kita tetap menyelenggarakan pesta rakyat, ada pentas musik, pesta kembang api serta lainnya,” ujar Edi Kamtono.
Hiburan rakyat ini, kata Edi Kamtono, akan difokuskan di tiga titik. Dua titik dikelola Pemkot Pontianak sendiri, dan satu lokasi kerjasama dengan pihak ketiga .
“Di Alun-Alun Kapuas kita mengundang Weni D’ Academy, Band Arwana. Kemudian di Tugu Digulis Untan, Walikota H Sutarmidji, SH, M.Hum akan meresmikan fasilitas jogging track. Kemudian di Tugu Khatulistiwa dikelola pihak ketiga. Jadi kita fokuskan di tiga titik,” jelas Wakil Walikota Pontianak.
Anggota DPRD Kota Pontianak Dapil Pontianak Utara, Mashudi sangat setuju dengan pemberlakuan pemasangan CCTV di kamar motel atau hotel. Apalagi kejahatan di hotel bukan hanya kali ini terjadi. “Selain CCTV, pengamanan sekuriti harus ditingkatkan. Memeriksa setiap tamu yang berkunjung,” katanya.
Mashudi juga meminta Pemkot Pontianak mengkaji tarif motel atau hotel yang terlampau murah. Dengan biaya yang murah tersebut, menyebabkan semua masyarakat dapat mengaksesnya, termasuk menjadikannya sebagai lokasi tindak kriminalitas.
“Jika pihak hotel tidak mengindahkan saran ini, sebaiknya Pemkot mencabut izin hotel tersebut dan memberi sanksi kepada pengelolanya,” tegasnya.
Malam Ini Razia
Malam pergantian tahun di Kalbar akan dijaga dan diawasi sebanyak 5.505 personil gabungan. Tempat hiburan malam, hotel, penginapan kelas melati dan pusat keramaian serta titik-titik rawan terjadi aksi kejahatan umum dan Narkoba akan dirazia.
“Kemarin sudah dilakukan razia di hotel-hotel dan tempat hiburan malam, yang ketangkap juga banyak. Itu tidak akan berhenti. Dan besok malam pun (malam ini) saya perintahkan harus operasi, ya operasi,” kata Kapolda Irjen Pol Musyafak saat memimpin press release akhir tahun 2016 di Mapolda, Jumat (30/12) siang.
Dikatakannya, pengamanan malam pergantian tahun merupakan bagian dari Operasi Lilin Kapuas 2016 yang sudah berlangsung beberapa pekan lalu dan berakhir 1 Januari nanti. Namun untuk memperkuat pengamanan dan pengawasan, Kapolda bersama Pangdam XII/Tanjungpura akan menggelar pasukan.
“Besok sore (hari ini), kita akan apel lagi di Taman Alun-alun Kapuas. Jadi bisa dilihat jika ada apel gelar pasukan, berarti otomatis keamanan ditingkatkan di sejumlah titik,” tegasnya.
Dikatakan Kapolda Irjen Pol Musyafak, hal itu semata hanya dalam rangka memberi jawaban kepada masyarakat, bahwa Polri dibantu TNI selalu memberikan rasa aman. “Personil yang akan dikerahkan, ada 5.505 personil gabungan. Dari TNI 214 orang, Pemda 1.105 orang dan Polri 4.186 orang. Intinya, kita serius dalam rangka memberikan keamanan masyarakat,” ujar Kapolda Musyafak.
Sementara itu, Kapolresta Kombes Pol Iwan Imam Susilo mengatakan, jajarannya terus melakukan upaya peningkatan deteksi dini dan mengungkap peredaran Narkoba. Untuk itu, kepolisian bekerjasama dengan BNN, petugas pelabuhan dan bandara serta Polres jalur perbatasan. “Termasuk juga kita akan patroli di tempat hiburan malam,” tegas Kombes Pol Iwan.
Rayakan dengan Semestinya
Menyambut malam pergantian tahun identik dengan pesta kembang api, turun ke jalan dan konvoi. Perayaan rutin yang dilakukan di setiap kota di Indonesia ini, baik tua maupun muda turun ke jalan untuk menyambut detik-detik pergantian tahun. Jika larut dalam euforia itu bukan tidak mungkin bisa merugikan orang yang merayakan itu sendiri.
Ketua Orang Muda Katolik (OMK), Paroki Bunda Maria Jeruju, Marselinus Willy Cendikiawan saat ditemui Rakyat Kalbar di Jalan Atot Ahmad, Pontianak Barat, Kamis (29/12) memaparkan, menyambut tahun baru tidak harus berkonvoi di jalanan. Banyak hal positif dilakukan pada penutupan tahun. Setelah misa tutup tahun di geraja, rencananya akan diadakan renungan.
“Untuk kaum muda Katolik, saya berharap jangan berlebihan merayakan tahun baru nanti,” tegasnya.
Menurut Willy, jika larut dalam euforia malam tahun baru, bukan tidak mungkin bisa mencelakan diri sendiri. Bagi yang akan turun ke jalan agar tetap waspada dan jaga diri masing-masing, agar terhindar dari bahaya. Apalagi sekarang sedang marak aksi kejahatan yang targetnya anak muda.
“Biasanya kan kalau tahun baru itu di jalan pasti ramai, maka harus berhati-hati,” paparnya.
Selain mewaspadai agar tidak menjadi korban tindak kriminal, hindari minuman keras (Miras) dan Narkoba. Mabuk turun ke jalan bisa juga memicu keributan. “Jauhi Narkoba, sekarang yang banyak menjadi sasaran kaum muda dan itu akan merusak masa depan kita,” tegas Willy.
Laporan: Ambrosius Junius, Fikri Akbar, Ocsya Ade CP
Editor: Hamka Saptono