Komunitas Motor Sport Putussibau

Emban Misi Sosial dan Pembinaan

Parkir Kendaraan. Beberapa anggota Komunitas Motor Sport Putussibau memarkirkan kendaraan di depan ruko di daerah Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan

eQuator.co.id –Putussibau–RK. Elegan dan gagah. Boleh jadi itulah kata–kata yang terlontar ketika melihat komunitas motor sport Putussibau.

Komunitas yang terbilang baru dirintis ini sukses menarik minat para kaula muda untuk bergabung dalam sebuah wadah pencinta motor sport.

Komunitas yang mulai berdiri sekitar tahun lalu ini dibentuk atas dasar kesamaan hobi, visi dan misi dalam kecintaannya terhadap motor sport. Terdiri dari berbagai lintas merk dan produk. Mulai dari Yamaha RR15 hingga CC yang lebih besar.

Sang penggagas sekaligus pendiri komunitas motor sport Putussibau, Yanto mengungkapkan, awal terbentuk mereka hanya beranggotakan 12 orang. Seiring berjalannya waktu berkembang menjadi 30 orang lebih.

“Dalam komunitas tersebut terdapat Yamaha R15, Yamaha R25, Ninja 250, CBR150 dan CBR250,” ujar Yanto, Jumat (31/3) lalu.

Menurutnya, komunitas ini berkembang atas dasar hobi dan minat yang sama terhadap motor sport sehingga muncul keinginan untuk membentuk sebuah komunitas motor sport di kota Putussibau. “Kami beberapa orang yang memiliki motor sport melihat banyak motor sport di Putussibau. Ingin punya wadah untuk berkumpul atau sharing mengenai motor-motor sport. Dari situ kami membentuk komunitas yang dimulai dari Yamaha R15,” tuturnya.

Tujuan mulia dari pendirian komunitas ini tentu ingin merubah image geng motor yang tidak sekadar untuk gagah–gagahan di jalanan. Namun mereka bisa membuktikan melalui berbagai program kerja yang dimiliki komunitas ini.

Selain kegiatan touring yang umumnya dilakukan oleh komunitas pencinta motor lainnya, komunitas motor sport ini juga memiliki program bakti sosial (baksos) yang rutin mereka lakukan.

“Komunitas tersebut bukan hanya sekadar untuk kumpul dan sharing saja, tetapi kami pernah mengadakan berbagai kegiatan sosial. Seperti kerja bakti membersihkan jembatan serta kegiatan sosial lainnya,” ulasnya.

Tak hanya itu, anggota komunitas motor sport Putussibau juga pernah berpartisipasi dengan komunitas motor lainnya. Dalam event pengibaran bendera di sepanjang jalur perbatasan RI–Malaysia yang berhasil memecahkan rekor muri.

“Kita ambil bagian di dalamnya, pengibaran bendera terbanyak sepanjang jalur perbatasan negara,” paparnya.
Yanto berharap, ke depan komunitas pencinta motor sport Putussibau dapat memperluas jaringan ke sejumlah daerah Kalbar, bahkan luar Kalbar.

“Ke depan kita ingin membentuk jaringan sehingga bisa terkoneksi dengan komunitas lainnya,” ulasnya.

Komunitas tersebut tidak hanya terpaku pada satu brand saja. Namun bagi mereka yang memiliki motor dengan kapasitas sama dari merk lain pun dapat bergabung bersama komunitas ini.

Yanto berpendapat, pembentukan sebuah komunitas motor sport tersebut memiliki banyak dampak positif bagi bidang lalu lintas di jalan raya. Ia mencontohkan, para anak–anak muda dan pelajar yang berhasil dirangkul dan diberi pemahaman serta pembinaan tentang aturan berlalu lintas.

“Kita terus berupaya untuk merangkul mereka, masuk dalam komunitas. Karena anggota kita terdiri dari berbagai unsur yang bisa memberikan pemahaman kepada pelajar tentang berlalu lintas atau aturan di jalan,” ulasnya.
Selain agenda rutin berkumpul seminggu sekali juga dilakukan perjalanan pendek hingga ke kecamatan–kecamatan terdekat dari kota Putussibau untuk mengunjungi sejumlah tempat menarik.

“Kita kumpul dengan teman–teman untuk sharing serta membahas program–program ke depan. Terutama berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan,” timpalnya.
Tujuan jangka panjang komunitas pencinta motor sport Putussibau ingin melakukan touring jarak jauh sekaligus mempromosikan beragam potensi pariwisata alam yang ada di Kapuas Hulu.

“Kita akan kunjungi tempat–tempat wisata di Kapuas Hulu. Kemudian membuat video klip dan disebarkan di media sosial. Hal ini sebagai salah satu upaya memperkenalkan sektor pariwisata Kapuas Hulu, baik lokal, nasional, bahkan bisa terkenal hingga ke dunia internasional,” terangnya.
Reporter: Andreas

Redaktur: Andry Soe