Menurutnya, sesuai dengan namanya backpacker yang diadopsi dari istilah asing atau bahasa Inggris. Yang kata dasarnya adalah Backpack yang artinya tas ransel (tas gendong). Dulunya tas ini sangat akrab dengan para tentara. Sebab sering dipergunakan disebut rucksack. Yang artinya juga sama mengacu pada tas gendong dalam bahasa Indonesia. Bahkan hingga kini istilah Bacpaker kerap popular dipergunakan oleh para pelancong atau turis sebagai sebutan untuk tas bawaan mereka.
“Dan kebetulan saya kemana-mana senang membawa tas gendong ini. Inilah yang membuat saya membentuk komuntas Bacpaker,” terangnya.
Sekadar diketahui, berbagai penjelajahan komunitas ini sudah dilakukan diberbagai pelosok daerah di Kalbar yang memiliki wisata alam. Bahkan tidak dipungkiri semenjak dibentuknya komunitas ini, sehingga kawasan wisata yang masih asri belum terjamah oleh masyarakat sempat mereka jumpai. Seperti air terjun dan lain sebagainya,” ujar Zein yang karib disapa Didin.
Selain melakukan penjelajahan, Didin menambahkan, komunitas ini juga memiliki program tersendiri. Dimana program yang sudah dijalankan sebelumnya, yaitu Backpaker Jelajah di Lima Riam, Backpaker Peduli yang dilaksanakan oleh Backpaker Mempawah, Backpaker Kuliner dan Backpaker Sambas Jelajah Wisata.