eQuator.co.id-Bengkayang. Kondisi topografi wilayah Kabupaten Bengkayang yang masih didominasi oleh kawasan hutan dan perkebunan milik warga menjadi kendala utama penyebab padam di wilayah kerja PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Bengkayang.
Menurut Manager ULP Bengkayang, Heri Suwanto, 85 hingga 90% penyebab padam di wilayah kerjanya disebabkan oleh pohon dan tanam tumbuh milik warga. Koordinasi dan komunikasi menjadi faktor utama dalam mengatasi kendala yang ada, terutama dengan aparat pemerintah, tokoh agama serta pemuka masyarakat setempat.
“Untuk penyebaran informasi terkait kegiatan serta aktifitas sehari-hari terutama yang menyangkut layanan kelistrikan, kami telah membentuk grup WhatsApp PLN Bengkayang Menyapa. Grup WhatsApp ini sangat efektif dalam menyebarkan berbagai informasi, terutama yang menyangkut layanan kelistrikan seperti info padam dan pemadaman sehingga warga dapat dengan cepat mengetahuinya. Grup WhatsApp itu sendiri beranggotakan seluruh aparat pemerintah, seperti Camat, Kapolsek, Danramil, Kades, Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat, dan lainnya terutama di daerah yang rawan dan potensi gangguan listriknya cukup tinggi,” kata Heri dalam keterangannya, Senin (15/7)
Diakuinya bahwa untuk menekan intensitas padam, PLN Kalbar mencanangkan program perang padam yang wajib dilaksanakan di seluruh unit layanan, termasuk di PLN Bengkayang. Program perang padam ini diharapkan dapat menekan angka kejadian padam, sekaligus meningkatkan kualitas pasokan listrik ke pelanggan.
“Sebelum kegiatan perang padam ini dilaksanakan, intensitas gangguan listrik cukup tinggi, dalam sehari bisa terjadi 6 hingga 10 kali gangguan,” katanya.
Akan tetapi sejak dilaksanakan, saat ini paling hanya satu atau dua kali saja, bahkan proses recovery nya lebih cepat kita lakukan, rata-rata dibawah 30 menit, kecuali kalau lokasi kejadiannya jauh.
“Atau gangguan yang disebabkan pohon tumbang, upaya pemulihannya bisa lebih dari 1 jam,” ungkapnya
PLN ULP Bengkayang membawahi 7 unit layanan, yakni Kantor Jaga Samalantan, Pos Pelayanan Monterado, Pos Pelayanan Ledo, Kantor Jaga Sanggau Ledo, Kantor Jaga Seluas, Lisdes Cempaka,dan PLTS Sidding. Melayani 36.955 pelanggan yang terdiri dari 14.659 pelanggan paska bayar, dan 22.296 pelanggan prabayar, PLN Bengkayang menghasilkan omzet sekitar 2,3 milyar rupiah tiap bulannya.
“Untuk melayani pelanggan dengan baik, saat ini kami memiliki 303 buah trafo distribusi dengan total kapasitas sebesar20.039 kVA. Kami berusaha untuk terus meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan,” tutur Heri.
Dalam menyalurkan energi listrik ke pelanggan, PLN Bengkayang memiliki 5 penyulang, yakni Penyulang Pucuk Rebung sepanjang 13,5 kms, Penyulang Magmagan sepanjang 49,39 kms, Penyulang Sayung sepanjang 50 kms, Penyulang Samalantan sepanjang 85,95 kms, dan yang terpanjang penyulang Doyot hingga ke Jagoi Babang sepanjang 283,30 kms.
“Untuk menjaga kualitas layanan, pihaknya mengakui harus terus memantau kondisi penyulang yang ada, harus memastikan bersih dari gangguan pohon dan tanam tumbuh milik warga. Upaya pemangkasan pohon dan pembersihan jaringan kami lakukan secara rutin setiap hari,” tukasnya. (Ova)