eQuator – Kabupaten Kayong Utara merupakan daerah bergeografis kepulauan tentunya sangat memberikan potensi bagi pertumbuhaan ekonomi di bidang Sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Atas dasar itu Pemerintah Daerah menganggap penting untuk membina para nelayan agar dapat bekerja mandiri dalam pembuatan alat tangkap akan ramah lingkungan serta pelatihan perawatan dan perbaikan mesin kapal.
Karena itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kayong Utara mengundang Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Tegal untuk memberikan pelatihan bagi 60 peserta yang berprofesi sebagai nelayan se-Kabupaten Kayong Utara. Wakil Bupati Kayong Utara, Idrus membuka kegiatan tersebut yang berlangsung selama 6 hari di Balai Pertemuan Pertanian, Sukadana, Senin(16/11).
Dalam sambutannya, Idrus menyampaikan bahwa untuk Kecamatan Pulau Maya dan Kepulauan Karimata sempat menjadi penghasil ikan nomor dua terbesar di Indonesia. Pada tahun 2013, sektor ini telah memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kayong Utara sebesar lebih dari 20 persen, diantaranya sebesar 90 persen disumbang oleh kegiatan perikanan tangkap dengan jumlah nelayan 4.692 dan produksi 25.612 ton di tahun 2014 lalu.
“Hal seperti ini lah hendaknya dijadikan komoditas unggulan yang harus dikelola secara baik dan arif bagi nelyan maupun Pemerintah Daerah. Untuk itu diperlukan kapabilitas Sumber Daya Manusia yang dapat diandalkan untuk mengelola potensi tersebut secara profesional dan berkelanjutan. Keberlanjutan merupakan kata kunci dalam pembangunan perikanan yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi sumber daya dan kesejahteraan masyarakat perikanan itu sendiri,” ucap wakil Bupati pada sambutanya.
Sementara itu, Idrus menyesalkan, untuk wilayah Kayong Utara dengan luas laut 10.380 km2 serta potensi perikanan yang cukup besar ternyata selama ini masih belum bisa dinikmati oleh masyarakat Kayong Utara. Karena, sambung dia, kurangnya pengetahuan serta peralatan yang kalah dari Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Muara Baru.
“Untuk itu perlu ada kegiatan pelatihan pembuatan alat tangkap ramah lingkungan dan pelatihan perawatan dan perbaikan mesin kapal perikanan sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta meningkatkan keterampilan para nelayan agar meningkatkan kesejahteraan nelayan yang mana profesi ini masih menjadi primadona masyarakat selain pertanian,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kayong Utara, Drs Santun P Simirangker, M.Si. menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Katanya, kegiatan ini diharapkan agar masyarakat dapat membudidayakan ikan baik itu oleh masyarakat pesisir atau lainnya. “Semoga dengana adanya kegiatan ini dapat mengasilkan budidaya ikan yang lebih baik lagi,”harapnya.
Selain itu, lanjut dia, hal ini juga dapat meningkatkan peran sektor perikanan dan kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, memelihara dan meningkatkan daya dukung serta kualitas lingkungan perairan, pesisir, pulau-pulau kecil dan lautan, meningkatkan kecerdasan dan kesehatan bangsa melalui peningkatan konsumsi ikan, meningkatkan peran laut sebagai pemersatu bangsa dan peningkatan budaya bahari Bangsa Indoneia.
“Untuk potensi perikanan tangkap dan perikanan budidaya, sebagai daerah otonomi baru maka arah pembangunan dan kebijakan pada sektor kelautan dan perikanan yang berpotensi pada kebijakan pembagunan secara Nasional dan Regional di Provinsi Kalimantan Barat,” tutup Kadis DKP Kayong Utara.
Laporan: Kamiriluddin