KH. Kamaludin Ceramah Dalam Kubur

Dikafani dan Ditanam Hidup-hidup

DIKUBUR. KH. Kamaludin dimasukkan ke liang lahat sebelum menyampaikan tausyiahnya di pemakaman Muslim Peladis, Desa Kepayang, Kecamatan Anjongan, Mempawah, Rabu (14/12). ARY SANDI

eQuator.co.id – Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul Nyai Darmani binti KH. Sirajuddin diperingati dengan cara yang unik, Rabu (14/12). Penceramah KH. Kamaludin menyampaikan tausyiahnya di dalam kubur.

Ary Sandi, Mempawah

Sebelum menyampaikan tausyiahnya, penceramah asal Probolinggo, Jawa Timur ini terlebih dahulu dibungkus kain kafan. Kemudian dikuburkan layaknya pemakaman jenazah.

Ketika dimasukkan ke liang lahat di pemakaman Muslim Peladis, Desa Kepayang, Kecamatan Anjongan, Mempawah, KH. Kamaludin dibekali mikrofon yang sudah disambungkan ke speaker sebagai pengeras suara. Kemudian didengarkan sekitar 3000-an masyarakat.

Sekretaris Panitia Penyelenggara, Abdul Azis mengatakan, dakwah dalam kubur ini baru pertama kali dilakukan di Kalbar. Dia berterima kasih kepada masyarakat yang telah memadati pemakaman muslim tersebut.

“Mudah-mudahan jeri payah bapak ibu, dari yang jauh maupun dekat, rela berpanas-panasan, berdesak-desakan hingga tidak punya tempat duduk yang layak, diganjar pahala oleh Allah SWT. Kita semua mendapatkan rahmat dan manfaat dari kegiatan ini,” ucap Abdul Azis.

Dia juga merasa bangga, karena di desanya telah didatangi para ulama. “Alhamdulillah baru kali ini kita banyak kedatangan para ulama. Mudahan-mudahan di kampung Peladis ini dan di Indonesia umumnya menjadi makmur dan sejahtera,” ungkapnya.

Ketua panitia penyelenggara, Marno menjelaskan, intinya acara yang digelar tersebut hanya ingin membesarkan nama kampung dan makam keramat Nyai Darmani Binti Sirajuddin yang kabarnya masih masuk dalam silsilah keturunan Sunan Ampel.

“Awalnya saya tidak menyangka Bang. Berkat dorongan panitia dan warga sekampung, kegiatan ini bisa sampai seramai begini,” ucapnya usai penyelenggaraan dakwah dalam kubur tersebut.

Dengan ramainya masyarakat menyaksikan cara KH. Kamaludin ceramah, Marno mengatakan, akan membuat perhelatan serupa yang lebih besar lagi pada tahun berikutnya. “Mudah-mudahan ke depan kegiatan seperti ini lebih besar lagi,” harapnya.

Kapolsek Anjongan, Iptu Heryani yang hadir dalam kegiatan tersebut berharap warga mengambil intisari dari dakwah yang disampaikan KH. Kamaludin. “Mari kita saksikan acara ini, mari kita dengarkan dakwah dari pada kyai. Inti dari acara ini, mendengarkan dakwah dan pesan dari kyai dalam rangka bekal menuju kematian,” ujar Kapolsek Iptu Heryani saat menyampaikan sambutannya.

Dia berpesan, selaku jajaran kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan ketertiban. Mematuhi apa yang diinstruksikan panitia dan aparat kepolisian.

Kapolsek juga menegaskan, KH. Kamaludin yang dikubur hidup-hidup tersebut telah membuat surat pernyataan resmi untuk keluarganya. Surat tersebut dipegang oleh panitia, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bukan menjadi tanggungjawab panitia.

“Pada acara dakwah dalam kubur ini, sudah ada surat pernyataan dari kyai kepada keluarganya. Jika terjadi sesuatu menyangkut diri bapak kyai tersebut, merupakan tanggungjawab dirinya sendiri dan suratnya sudah dipegang panitia penyelenggara,” tegas Iptu Heryani.

Tausyiah dari dalam kubur, KH. Kamaluddin mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan maksiat, tidak mencuri, merampok apalagi memperkosa. Karena perbuatan tersebut menjadikan penyesalan yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

“Ada yang menyesal nantinya, ketika di dunai pekerjaannya hanya maksiat, maksiat dan maksiat. Ketika kiamat dia akan menyesal, karena dipertanggungjawabkan di alam akhirat,” ujar KH. Kamaludin.

Dia juga mengingatkan, ada yang menyesal ketika hidup di dunia hanya mengumpulkan harta benda namun kikir dan pelit. Harta yang dimiliki tidak mau disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. “Ada juga orang yang menyesal, ketika semasa hidup di dunia pekerjaannya mencuri, merampas hak orang lain, merampok, memperkosa maka ia juga akan menyesal,” ucap KH. Kamaludin dari dalam kubur.

Dikatakannya juga, orang yang banyak memfitnah sewaktu di dunia dan hidupnya sering berbohong sehingga membuat umat manusia bingung, maka juga akan menyesal dari perbuatan yang dilakukannya. (*)