Ketersediaan Listrik Pas-pasan, Investor Belum Tertarik ke Kalbar

ilustrasi.net

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kalimantan Barat dinilai belum terlalu menarik bagi para investor. Penyebab utamanya terkait masalah ketersediaan listrik. Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalbar Santyoso Tio, cadangan listrik Kalbar bisa dibilang pas-pasan untuk konsumsi masyarakat.
“Untuk membangun pabrik-pabrik raksasa, pembangkit di provinsi ini belum memadai,” katanya, Kamis (1/9). Dari sisi pertumbuhan ekonomi, kata dia, Kalbar baru 4,21 persen. Gambaran ini menunjukkan lesunya sektor komoditas di provinsi ini. Kendati begitu, angka tersebut masih menjadikan Kalbar sebagai pengekspor komoditas.
“Kalbar daerah yang orientasinya ekspor. Produk kita adalah komoditas yang sebagian besar dikirim ke luar, seperti karet, CPO dan kayu. Beda dengan Jawa yang bikin makanan, otomotif, pakaian dan lain-lain. Kalau konsumsi masyarakat meningkat maka produksi mereka pasti otomatis tinggi juga,” terangnya.

Santyoso menjelaskan di pasaran internasional beberapa harga komoditas masih belum normal seperti tahun-tahun sebelumnya.  Di mana harga karet di pasar global belum juga membaik sejak tahun 2013. “Sementara bauksit sudah dilarang ekspor semenjak awal 2014 lalu,” tandas Santyoso.

Untuk itu, dia menyarankan pemerintah segera bertindak untuk mendorong percepatan industri hilir, terutama CPO.
“Industri pengolahan adalah solusi agar nilai komoditas Kalbar menjadi lebih tinggi. Selain itu, pabrik-pabrik manufaktur tersebut juga dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak,” tutupnya.
Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi