Kesalahan Vendor PLN, Warga Laporkan Kerugian Elektronik

Paling Banyak Bola Lampu dan AC

MINTA GANTI. Ahmad Yahya meratapi gaming-nya yang meledak. Dia meminta penggantian dilakukan PLN secepatnya. Sutrisno/Radar Banjarmasin

Menyusul anomali listrik di Banjarbaru, warga yang terdampak mulai mengalir ke Ketua RT. Mereka melaporkan kerusakan alat-alat elektronik.

Radar Banjarmasin

eQuator.co.id – Ketua-ketua RT di kawasan Amaco, Kelurahan Loktabat Utara, Kamis (10/1) kemarin mulai mendata jumlah peralatan alat elektronik milik warga yang rusak. Hal ini dilakukan untuk proses penggantian akibat kesalahan yang dibuat vendor PLN.

Saat melakukan penggantian panel tegangan rendah gardu yang ada  di Jalan Intan IV Komplek Amaco,  Rabu (9/1) tadi, teknisi yang merupakan pihak ketiga yang dipekerjakan PLN tanpa sengaja membuat voltase listrik menjadi melonjak mengerikan.

Akibatnya, semua alat elektronik warga di radius terdekat dalam karingan itu,  meletup. Mulai dari AC, lemari es, TV, dispenser, kipas angin, komputer, perangkat wifi, bolam lampu, mengalami ledakan kecil. Bahkan charger handphone pun tiba-tiba berasap. Sontak, warga komplek Amaco panik dan kebingungan. Warga yang terdampak ini tinggal di RT 21, 22, 23 dan 35 RW 09 Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara.

Saat ini, baru dua RT yang melaporkan data jumlah alat elektronik rusak ke Rayon PLN Banjarbaru. Yaitu RT 23 dan RT 22. Sementara, RT 35 baru akan didata pada hari ini.

Ketua RT 23 Sunarno Obet mengatakan, sesuai hasil pendataan mereka, peralatan listrik yang rusak milik warga di wilayahnya paling banyak bola lampu dengan total 41 buah. “Terbanyak kedua, AC, kipas angin dan charger Hp masing-masing 6 unit,” katanya.

Sementara, dia menyebut peralatan lain yang rusak ialah kulkas dan dispenser,  masing-masing empat unit. Kemudian, DVD player dua unit dan mesin cuci satu buah. “Selain itu, ada tiga stavol yang rusak dan tiga wifi dan satu CCTV,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua RT 22 Barkah, di wilayahnya yang banyak rusak akibat kesalahan teknis yang dilakukan vendor PLN juga bola lampu dengan total 24 buah. “Terbanyak kedua AC ada 6 unit yang rusak. Lalu, TV 3 buah, CCTV 2 unit. Serta, dispenser, komputer, kipas angin, wifi dan jam digital masing-masing satu unit,” ucapnya.

Dia berharap, vendor PLN dapat segera mengganti atau memperbaiki peralatan yang rusak. Sebab, banyak kerugian yang dialami oleh warga. “Paling banyak mengalami kerugian Masjid Sabilal Amin, karena lima unit AC-nya rusak,” ungkapnya.

Secara terpisah, Manajer Rayon PLN Banjarbaru Nur Adi Firawan menyampaikan bahwa data kerusakan yang dilaporkan para Ketua RT sudah mereka teruskan ke mitra kerja PLN. “Nanti mereka yang mengurus semua kerugian yang dialami warga,” ujarnya tanpa mengatakan tenggat untuk penggantian. (*)