eQuator – Nanga Pinoh-RK. Di Kabupaten Melawi hanya ada beberapa tempat yang terkenal sebagai daerah penghasil padi. Seperti daerah Senain, Kecamatan Sayan, Batu Ampar, Kecamatan Belimbing serta Sawah Tunjuk dan Loka Jaya di Kecamatan Tanah Pinoh. Belakangan ini mulai digarap Dusun Sebaju, Desa Nanga Kebebu dan ternyata di Kecamatan Ella Hilir juga memiliki potensi untuk pengembangan tanaman padi.
Bahkan, di seluruh desa-desa yang ada di Ella Hilir dipastikan ada potensi sawah meskipun jumlahnya sedikit. Paling tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk warga di sekitar pemukiman tersebut. Itu sangat penting untuk ketahanan pangan desa.
“Selama ini kita hanya tahu daerah Senain, Kecamatan Sayan yang berpotensi. Bahkan sudah berhasil mengembangkan padi. Namun potensi-potensi yang ada di kecamatan lain, seperti di Kecamatan Ella Hilir masih banyak yang belum disentuh,” ujar pemuda Ella, Muhammad Badri, di Nanga Pinoh, kemarin.
Dia mencontohkan di Kecamatan Ella Hilir ada satu desa yang memiliki lahan dan sangat berpotensi untuk dikembangkan tanaman padi. Seperti lahan rawa yang berada di Dusun Sempotir, Desa Nyangau. Di Dusun Sempotir tersebut ternyata memiliki lahan basah yang sangat luas sekitar 30 hektar.
“Lahan seluas 30 hektar tersebut memang sudah diolah oleh masyarakat setempat. Namun belum dicetak menjadi sawah karena masih dikelola secara tradisional atau dengan cara berladang oleh masyarakat,” paparnya.
Selain itu, kata Badri, di Dusun Sempotir tersebut juga memiliki lahan basah yang sampai sekarang belum disentuh sama sekali oleh masyarakat setempat dan lokasinya tidak terlalu jauh dari lahan yang sudah diolah masyarakat sekarang.
“Lahan yang belum diolah oleh masyarakat tersebut luasnya kurang lebih sekitar 40 hektar. Lahan ini tentunya sangat berpotensi untuk diolah ke depannya,” terangnya.
Badri berharap, kedua lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi lahan persawahan tersebut supaya dicetak menjadi lahan sawah baru. Karena lahan yang total luasnya sekitar 70 hektar tersebut salah satu peluang untuk menambah luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Melawi.
“Letak lahan ini tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk yang berada di Dusun Sempotir, karena kalau ditempuh dari Dusun tersebut jaraknya paling-paling sekitar 3 Km. Apabila ditempuh dari jalan poros perusahaan hanya sekitar 1,5 Km,” jelasnya.
Badri memaparkan, apabila lahan seluas 70 hektar di Dusun Sempotir tersebut diolah, ke depannya tidak akan jauh berbeda dengan persawahan yang berada di Dusun Senain , Desa Nanga Kompi, Kecamatan Sayan.
“Paling tidak kebutuhan beras untuk masyarakat di Desa Nyangau yang berjumlah 700 jiwa tersebut bisa terpenuhi dari hasil sawah yang dikelola oleh masyarakat setempat,” ulasnya. (aji)