eQuator – Ternyata, ada saksi mata yang melihat api pertama yang muncul saat kebakaran di Kantor Gubernur Kalteng, Minggu (1/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Saksi mata yang melihat, api berasal dari sisi paling kanan gedung lantai dua yang terletak di Jalan RTA Milono nomor 1 itu.
Pj. Gubernur Hadi Prabowo, dalam jumpa pers menyampaikan, kebakaran terjadi sesaat setelah listrik menyala usai terjadi pemadaman oleh PLN. Sebelum itu, pukul 13.00 WIB, Yuni, staf biro keuangan berada di kantor, setelah ditugaskan oleh kepala biro keuangan untuk mengetik.
“Ada buku tamunya di pos penjagaan,”ucap Hadi.
Akan tetapi, karena listrik sedang padam, Yuni mengurungkan niatnya dan mengembalikan kunci ke Pos penjagaan, lalu pulang. Selebihnya, tidak ada staf yang lembur. Waktu itu ada tujuh orang yang piket jaga.
Sekitar pukul 14.15 WIB, seorang konsultan pengawas atas nama Wirawan mengetahui ada kepulan asap dan terlihat kobaran api di bagian tengah gedung. Tepatnya lantai satu yang ditempati biro perekonomian. Lalu dilaporkan ke anggota Satpol PP. Tapi, api tidak bisa dicegah.
“Jadi, titik awal api dari lantai satu. Biro perekonomian. Kami sudah mintai keterangan. Selebihnya, saya minta penyidik Polri untuk melakukan penyelidikan” tegasnya.
Kerugian belum dihitung. Seluruh dokumen dan uang yang terbakar akan diinvestarisasi. Untuk masalah keuangan, pihaknya akan meminta bantuan Badan Pendapatan Daerah (Bapeda).
“Nanti kita mintakan data yang baru. Bila perlu 150 staf biro keuangan ngantor di Aula Bapeda agar koordinasi berjalan cepat,” ucapnya tegas.
Sementara, Asisten Manager PLN area Palangka Raya, Andi Seno membenarkan pihaknya melakukan pemadaman bergilir di area Jalan RTA Milono pada siang hari. Pemadaman berlangsung tidak lama.
“ Palangka Raya 1 padam pukul 12.19 WIB dan hidup 13.47 WIB. Laporan kebakaran diterima pemadam kebakaran pukul 14.30 WIB dan diterima PLN 14.32 WIB,”tulisnya dalam media sosial WhatsApp.(Kalteng Pos/JPG)
