Yudhi Ilhamsyah, seorang pengusaha kuliner di Kota Pontianak memegang kepercayaan bahwa langkah pertama dalam memulai bisnis adalah calon pengusaha mampu menyuguhkan ide produk yang berbeda kepada pasar.
Karena pada umumnya kemampuan bersaing dapat dilanjutkan ketika suatu produk yang ditawarkan memiliki nilai tambah.
Demikian pula dengan bisnis yang sedang fokus dikembangkan oleh pria kelahiran Pontianak, 25 Juni 1989 saat ini, Kebab Asya yang berlokasi di Jalan Gusti Hamzah banyak digemari oleh konsumen dari berbagai kalangan.
Hal itu karena lulusan D3 Polnep Prodi Budidaya Perikanan ini mampu menghadirkan cita rasa berbeda dari masakan ala Timur Tengah tersebut.
Seperti apa usaha atau bisnis yang dijalankan anggota Kompartemen Perhubungan pada BPD HIMPI Kalbar ini. Apa saja varian yang ditawarkan, berikut wawancara selengkapnya bersama wartawan Rakyat Kalbar;
+Bisa Anda jelaskan lebih lanjut seputar Kebab Asya yang jalankan ini?
-Kebab Asya adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang kuliner dengan identik makanan khas Timur Tengah. Filosofi Nama Kebab Asya diambil dari nama anak saya yang bernama Batsnah Labiqah Raisya atau biasa dipanggil Asya. Saat ini outlet Kebab Asya berlokasi di Jalan Gusti Hamzah, orang lebih mengenalnya Jalan Pancasila ini buka dari jam 16.00 sampai 22.00.
+Apa yang membuat Kebab Asya ini berbeda dari produk kebab lainnya?
-Yang menjadikan Kebab Asya berbeda dengan yang lain adalah Kebab Asya menyajikan menu varian nasi berupa Nasi Kebab Lada Hitam dengan harga Rp18 ribu, Nasi Kebab Kungpao Rp18 ribu, Nasi Kebab Cabe Ijo Rp18 ribu, Nasi Kebab Balado Rp18 ribu, Nasi Goreng Kebab Rp17 ribu dan Ayam Pok-Pok Sambel Rawit Rp13 ribu. Dari varian ini, sementara yang banyak orang suka Nasi Goreng Kebab.
Selama ini kebab selalu dibalut dengan tortilla. Sekarang Kebab Asya mencoba menyajikan dengan konsep yang berbeda.
+Kalau boleh tahu, sejak kapan Anda mulai menggeluti bisnis?
-Saya mulai terjun ke dunia bisnis tahun 2008. Pada saat itu, saya sedang kuliah semester 2 di Politeknik Negeri Pontianak jurusan Budidaya Perikanan. Pada awal terjun ke dunia bisnis, saya bekerjasama dengan salah satu dosen. Sebelum membuat merk Kebab Asya, kami membeli salah satu merk franchise kebab terkenal di Indonesia. Jadi inilah bisnis pertama saya.
+Apa motivasi Anda kala terjun ke dunia bisnis?
-Motivasi awal saya terjun ke dunia bisnis diawali dengan berakhirnya tugas orangtua saya menjadi PNS. Nah mulai disitu saya tidak bisa bergantung kepada orangtua tetapi saya harus mandiri. Sebelumnya, saya tidak kepikiran ingin membuka bisnis makanan kebab. Namun saya pikir makanan ini cukup unik.
Pada mulanya dosen saya menawarkan bisnis kebab. Mulai dari situ akhirnya kita sepakat untuk bekerjasama. Namun pada 2013, dosen saya melanjutkan kuliah S2 di Bandung. Sejak itulah kami tidak menjalin kerjasama lagi.
+Bagaimana Anda melihat prospek bisnis ini?
-Menurut saya prospek bisnis kuliner terus menjanjikan. Tidak heran di sepanjang jalan Kota Pontianak banyak hadir kuliner yang meramaikan industri kuliner saat ini.
+Saat ini seperti apa perkembangannya?
-Saat ini Kebab Asya baru membuka satu outlet, tetapi ke depannya Kebab Asya akan membuka cabang di beberapa tempat.
+Selain membuka outlet, apakah Kebab Asya juga melayani permintaan konsumen untuk acara-acara misalnya?
-Selama ini kami melayani pesanan untuk acara wedding. Selain itu juga Kebab Asya menerima pesanan untuk acara ulang tahun, rapat kantor, arisan, event-event dan lain-lain. Kalau ingin memesan pesanan tersebut dapat mendatangi outlet dan kami menyediakan ukuran katering. Saat ini Kebab Asya belum melayani pesan-antar, namun konsumen dapat menggunakan layanan jasa pesan antaryang ada saat ini.
+Selain Kebab Asya, apakah Anda juga menggeluti usaha atau bisnis lainnya?
-Selain bisnis kebab saya membuka CV Harnadi Lintas Wisata yang bergerak di bidang penyewaan mobil, angkutan dalam dan luar kota, tiket pesawat dan retail underwear pria dan wanita di Pasar Puring Siantan.
+Selama terjun ke dunia bisnis, apakah Anda pernah gagal?
-Pernah, saya pernah buka agen properti. Saat itu saya menjadi agen salah satu perumahan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, namun perumahan tersebut gagal dibangun.
+Apa yang Anda lakukan ketika gagal?
-Ketika gagal yang pertama saya lakukan adalah bangkit dari keterpurukan. Saya pikir ini pengalaman yang berharga buat saya ke depan.
+Sejauh ini hambatan apa yang Anda rasakan?
-Hambatan-hambatan yang saya alami adalah berkaitan dengan tenaga kerja yang susah didapat.
+Apakah ke depan Anda berencana memulai usaha lainnya. Atau seperti apa?
+Untuk ke depannya kami fokus di bisnis ini dan rencananya kita akan tawarkan model kemitraan untuk bisnis Kebab Asya.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe