eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Angin puting beliung yang mengiringi turunnya hujan deras Sabtu (6/7) malam, berakibat lumayan parah di kawasan Kecamatan Pontianak Selatan. Sejumlah rumah rusak dengan atap beterbangan. Dua bangunan tempat usaha pun berantakan.
Kediaman keluarga Anwar salah satunya. Rumah yang terletak di tepian Sungai Kapuas, Jalan Imam Bonjol, Gang Peniti II, itu mengalami rusak berat di pusaran putting beliung. Hampir seluruh atap seng terlepas meninggalkan rangkanya. Terlihat atap seng itu ada yang berceceran. Beberapa meter dari bangunan rumah Anwar dan rumah lainnya.
Bahkan, sebuah tiang listrik di samping rumah korban pun ikutan nyaris tumbang. Hanya lantaran masih tersambung dengan kabel listrik, tiang masih mampu bertahan karena diikat dengan tali oleh warga setempat.
Selain tiang anem, sebuah pohon beringin besar tak jauh dari lokasi juga tumbang terserabut akarnya. Dahan dan rantingnya ada yang menimpa rumah salah satu warga lain. Beruntung tak rusak berat.
Salah seorang anak Anwar yang ditemui koran ini, Citra, 28, menjelaskan bencana alam itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Saat kejadian rumah tengah ramai karena dihuni anak dan cucu Anwar sekeluarga.
“Di rumah waktu itu ada saya dan suami, tiga anak kami serta adik dan keponakan saya,” katanya kepada Rakyat Kalbar, Minggu, (7/7) siang.
Diceritakannya, hujan yang turun disertai dengan angin kencang. Air sungai pun dengan cepat pasang tinggi. Tiba-tiba saja angin yang menderu dengan suara gemuruh menghantam tiang listrik dan lantai rumahnya.
“Tiang listrik di samping rumah kami pun tumbang. Kabel listriknya pun putus dan seketika itu mengeluarkan percikan api,” ungkapnya yang membuat semua penghuni panik ketakutan.
Terlebih tiang listrik yang hampir tumbang itu pun kabelnya menyeret atap seng sehingga terangkat. Tak lama, angin kencang menerbangkan sebagian atap rumah.
“Ape tak buat kite semua panik. Kami semua masih berada di dalam rumah. Tak banyak piker lagi kami langsung menghambur keluar membawa anak dan anggota keluarga karena khawatir rumah roboh,” ungkapnya dengan rasa takut.
Ternyata untuk keluar rumah juga tak gampang dalam kondisi hujan angin. Saat akan membuka pintu, lantai bawah terasa terangkat akibat terjangan angin.
“Kayak angen kuat. Lantai pun rasa bergoyang dari bawah,” ungkap Citra.
Beruntung, kata dia, anggota keluarganya berhasil keluar. Sehingga tidak ada yang terluka. Padahal, seng rumahnya juga beterbangan di seputar lokasi kejadian. Takut dan panik itu ditambah pohon beringin tumbang tak jauh dari rumah mereka.
“Di belakang itu ade gak pokok tumbang di waktu bersamaan. Tapi untungnya tak kenak tepat. Paling satu atau dua keping seng jak yang diperkirakan rusak, bagian dapok jak, ” kata Anwar Kepada Rakyat Kalbar ditemui di sekitar lokasi rumahnya, Minggu, (7/7) siang.
Kata Anwar, pasca kejadian itu barang berharga pun tak dapat diselamatkan karena basah diguyur hujan deras. “Barang-barang elektronik, berkas berkas, ijazah basah kenak hujan,” jelasnya.
Pasca kejadian itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, kata dia, langsung melihat kondisi rumahnya pagi tadi sekitar pukul 07.00.WIB. Kata dia, Wali Kota berjanji akan membantu melalui BPBD Kota Pontianak.
Saat ini, Anwar dan keluarga terpaksa mengungsi sementara di rumah tetangga yang lokasinya tak berjauhan dari rumahnya, sambil menunggu rumahnya bisa diperbaiki lagi. “Sementara kite tinggal di rumah tetangga dululah ni,” timpalnya.
Diwawancarai terpisah, Kepala BPBD Kota Pontianak, Saptiko, sudah mencatat jumlah bangunan rusak akibat cuaca ekstrim pada Sabtu (6/7) malam kemarin. Sekitar tujuh rumah di dua lokasi berbeda, serta dua buah bangunan yang dijadikan tempat usaha di Kecamatan Pontianak Selatan.
“Di Gang Peniti 2 ada dua rumah yang rusak, satu rumah kondisinya cukup parah karena seng rumahnya terbang hingga 10 meter. Satu rumah rusak ringan di bagian teras,” ungkap Saptiko saat dikonfirmasi.
Sementara di tempat lainnya, empat rumah di Gang Mendawai 1 juga menjadi korban keganasan angin puting yang terjadi sekitar pukul 21.00 malam tersebut. Serta satu rumah lain yang turut mengalami kerusakan terletak di Jalan Tanjung Harapan, Gang Sulaiman yang rusak di bagian atap.
“Selain rumah, juga ada dua kafe yang rusak ringan di bagian atap akibat angin kencang semalam,” ujarnya.
Langkah yang akan dilakukan BPBD Kota Pontianak, kata Saptiko, untuk korban yang rumahnya mengalami rusak berat dan diharuskan mengungsi, telah diberikan bantuan berupa bahan makanan untuk tiga hari kedepan.
“Untuk bantuan materil, kita berikan seng yang bisa digunakan untuk menampal kembali bagian atap yang hilang,” tambahnya.
Saptiko juga meminta kepada seluruh masyarakat di Kota Pontianak agar mengunduh aplikasi SIPD Bencana Pontianak, agar warga mendapat informasi terkait edukasi bencana dan bisa melapor jika terjadi bencana melalui aplikasi tersebut.
“Jadi kalau terjadi bencana bisa dilaporkan melalui aplikasi tersebut, dan BPBD bisa segera menindaklanjuti,” pungkasnya.
Laporan: Andi Ridwansyah
Editor: Mohamad iQbaL