Karolin: Yang Terpenting bagi Saya, Kerja, Kerja, Kerja

Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa
Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa

eQuator.co.idPONTIANAK. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot, memiliki tekad, semangat dan modal yang mumpuni, untuk mewujudkan Kalbar dan Indonesia Hebat.

Selain berpengalaman, Karolin dan Gidot juga punya akses yang sangat kuat dengan pemerintah pusat, dibawah kepempinan Presiden Joko Widodo saat ini. Hal itu yang akan dijadikan modal untuk membangun Kalbar Hebat lima tahun kedepan.

Karolin menegaskan, jika dirinya diberi mandat oleh rakyat Kalbar maka, bersama Suryadman Gidot, akan terus berbuat yang terbaik bagi masyarakat dengan semangat dan kerja keras yang sudah dilakukannya selama menjadi anggota DPR RI.

“Janji saya cukup satu. Jika dipercayakan masyarakat Kalbar untuk memimpin provinsi ini, saya akan bekerja keras dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Karolin di Pontianak, Selasa (5/6).

Kerja keras untuk rakyat sudah dilakukan Karolin sejak menjadi anggota DPR dari PDI Perjuangan. Kerja keras itu bentuk terima kasih kepada konstituennya yang telah memilihnya hingga meraih suara tertinggi nasional.

Hal ini lah yang menjadi satu kerja nyata Karolin bagi rakyat di Kalbar. Ia juga akan memanfaatkan seluruh jaringan politiknya, yang telah dibangun selama menjadi Anggota DPR.

“Sejak saya masih menjadi anggota DPR dulu, saya tidak pernah menjanjikan apa-apa kepada masyarakat, tapi saya selalu bekerja dan terus bekerja untuk masyarakat. Ini juga yang saya lakukan saat menjadi gubernur nanti,” tuturnya.

Karolin juga mengatakan, dirinya menjadi calon Gubernur dengan kesiapan untuk menjadi pelayan masyarakat, bukan mengejar jabatan apalagi harus dilayani oleh rakyatnya.  “Kalau saya ingin mengejar jabatan, dulu waktu menjadi anggota DPR RI, jabatan saya juga sudah tinggi, dimana kami anggota DPR merupakan pejabat negara setingkat menteri. Namun, saya memutuskan untuk kembali ke Landak dan menjadi bupati, murni dengan niat untuk melayani masyarakat, bukan semata untuk mendapatkan jabatan Gubernur,” paparnya. “Yang terpenting bagi saya, kerja, kerja, kerja,” timpalnya.