eQuator.co.id – MELAWI. Wakil Sekretaris Jendral MADN, Karolin Margret Natasa mengatakan, peran organisasi adat seperti Dewan Adat Dayak (DAD) sangat strategis dalam membantu pemeruntah mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat.
Menurut Karolin dengan melaksanakan musyawarah adat, tokoh dan masyarakat adat Dayak dapat mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Dayak di wilayah Kecamatan Sayan, Melawi.
“Musyawarah adat yang dilakukan ini tujuannya adalah mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Dayak. Bukan mencatat permasalahan yang dihadapi tanpa berupaya mencari solusi atas permasalahan tersebut,” kata Karolin saat menghadiri Musyawarah Adat Dayak kecamatan Sayan, Kabupaten Melawi, Sabtu (2/6).
Bupati Landak yang sedang menjalani masa cutinya untuk kampanye itu memaparkan beberapa permasalah kongkret yang secara umum dihadapi masyarakat Dayak di pedalaman Kalbar.
“Saya ingin setiap Musyawarah Adat (Musdat) yang dilaksanakan itu ada hal-hal kongkret yang dibahas. Dewan Adat Dayak harus mampu menginventarisir data tentang hutan adat. Cari tahu bagaimana kronologi status hutan yang ada diwilayah kita, kemudian usulkan kepada Pemerintah Daerah melalui anggota DPRD kita. Kalau belum ada Perda Hutan adatnya. Musdat ini harus memberikan rekomendasi agar segera dibuat Perda Hutan Adatnya,” ujar Karolin.
Karolin menilai upaya melestarikan hutan adat masyarakat adalah langkah menyelamatkan kehidupan generasi penerus. Calon Gubernur Kalbar nomor urut dua itu menceritakan perubahan iklim sangat dirasakan dampaknya. beberapa wilayah di Kalimantan Barat mulai mengalami banjir.
“Fenomena alam saat ini yang tidak bisa kita tebak serta berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat kita yang mayoritas bertani. Banjir contohnya, salah satu faktor penyebabnya adalah kerusakan hutan tentunya. saya concern terhadap perubahan iklim ini. tugas kita menemukan solusi bagimana kita bisa hidup dari hasil hutan tanpa harus merusaknya,” ungkapnya.
Karolin yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI komisi IX itu menyebutkan Dewan Adat Dayak juga wajib berpartisipasi dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di wilayahnya masing-masing. Pembangunan Manusia dinilai sangat penting guna meningkatkan daya saing dan taraf hidup masyarakat kedepan.
“Salah satu tantangan yang kita hadapi kedepan adalah bagaimana menciptakan generasi muda kita yang berkualitas. Hal ini dapat kita mulai dengan memperhatikan kesehatan ibu dan anak. bagaimana status gizi masyarakat kita. kita bantu pemerintah mensosialisasikan pentingnya kesehatan Ibu dan bagaimana menanggulangi permasalahan gizi yang ada saat ini contohnya stunting,” papar Karolin.
Kedepan secara khsusus disampaikannya, Dewan Adat Dayak harus lebih mandiri dengan kembali menghidupkan semangat gotong-royong ditengah masyarakat. “Saya berharap selain sebagai mitra pemerintah, Dewan Adat Dayak harus mandiri. Jika melaksanakan kegiatan, hidupkan kembali semangat gotong-royong di tengah masyarakat kita,” pungkas Karolin.