Karolin Janji Tata dan Optimalkan Gawai Dayak Di Kalbar

Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa
Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa

eQuator.co.id.SINTANG. Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut dua, dr. Karolin Margret Natasa mengharapkan Dewan Adat Dayak yang ada di setiap kabupaten/kota di Kalbar bisa membuat jadwal tetap untuk pelaksanaan kegiatan Gawai Dayak, agar kegiatan tersebut bisa menjadi agenda wisata tahunan bagi kabupaten/kota.

“Sejauh ini yang saya lihat, jadwal pelaksanaan Gawai Dayak di tiap kabupaten/kota masih belum bisa ditetapkan. Tidak seperti pelaksanaan Gawai Dayak Kalbar yang sudah pasti tanggal dan bulan pelaksanaannya setiap tahun,” kata Karolin saat membuka kegiatan Gawai Dayak 2018 di Kabupaten Sintang, Kamis (31/5).

Untuk itu, dirinya meminta Ketua DAD kabupaten/kota menetapkan tanggal Gawai Dayak sehingga penyelenggaraannya tidak bersamaanan dengan provinsi.

“Jangan sampai penyelenggaraannya tumpang tindih dengan provinsi, karena provinsi kemarin sudah membuat deklarasi dan sikap bahwa pekan gawai dayak naik dango provinsi dilaksanakan setiap tanggal 20 Mei,” ujarnya.

Dan ini menurutnya sudah dilaksanakan sejak 33 tahun yang lalu. “Harus ada jarak antara pelaksanaan di provinsi dengan daerah-daerah lainnya. Meskipun bulannya sama, tapi jangan sampai tanggalnya bersamaan, kalau dapat utamakan provinsi dulu guna mengundang kabupaten/kota untuk menghadiri pekan gawai dayak di provinsi,” pintanya.

Dirinya berharap, pekan gawai Dayak provinsi tidak hanya diselenggarakan di Kota Pontianak saja, melainkan bisa diadakan di kabupaten/kota lain. “Supaya 118 sub suku dayak bisa kita satukan, ini yang menjadi tujuan kita,” ungkapnya.

Dirinya juga berpesan, kepada setiap pengurus DAD yang ada di seluruh Kalbar agar bisa membuat ciri khas tersendiri dari setiap pelaksanan Gawai Dayak, agar ada pembeda dari setiap daerah.

“Saya rasa ini sangat penting, karena jika setiap daerah menonjolkan khasanah budaya dan kreativitasnya masing-masing, tentu akan menjadi daya tarik sendiri bagi daerah itu. Ini juga tentu bisa menjadi agenda wisata yang dapat menarik perhatian wisatawan lokal dan asing,” tandasnya.