eQuator.co.id – PONTIANAK-Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa mengatakan dirinya berkomitmen unuk terus melestarikan budaya yang ada di Indonesia, khususnya di Kalimanan Barat.
“Ini merupakan komitmen kami ketika dipercayakan masyarakat menjadi pemimpin Kalbar ke depan, untuk menjadikan budaya sebagai salah satu kekuatan dalam membangun daerah,” kata Karolin di Pontianak, Kamis (12/4).
Komitmen tersebut juga disampaikannya, usai menerima penghargaan gelar Kanjeng Mas Tumenggung dr.Karolin Margret Natasa Ningtyas, dari Karaton Surakarta, Solo, Rabu malam.
“Salah satu point penilaian dari penghargaan tersebut, dimina kita juga dinilai telah ikut melestarikan budaya yang ada di Landak, dengan menganggarkan pembangunan untuk makam Raja Ismahayana Landak, yang selama ini belum pernah dibangun,” tuturnya.
Hal itu juga yang telah membuktikan bahwa, sebagai wanita dari Suku Dayak, Karolin tetap berkomitmen untuk ikut melestarikan budaya dari suku lainnya yang ada di Landak.
“Jadi sebagai kepala daerah, kita tidak boleh berpihak pada satu suku atau golongan saja. Jelas, harus bisa merangkul semua, apa lagi kaitannya dengan budaya,” tandasnya.
Menurutnya, Kalimantan Barat memiliki aset budaya yang luar biasa besar, dimana provinsi itu dihuni oleh berbagai suku dan agama, yang tentunya memiliki aset kebudayaan yang berpotensi untuk terus dilestarikan dan dikembangkan.
“Bisa dikatakan bahwa Kalbar adalah salah satu provinsi yang pluralisme, namun kita bisa hidup berdampingan. Ini tentu menjadi keunikan tersendiri dan menjadi aset besar yang harus dikembangkan,” jelas Karolin.
Anggota DPR RI dua periode ini menambahkan, sebagai warga negara Indonesia, kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju daerah,dan sebagainya.
“Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan kepribadian bangsa kita yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua merupakan satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,” tuturnya.
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa.
“Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa kita,” pungkasnya.