eQuator.co.id – NGABANG-RK. Rangkaian perlombaan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang resmi ditutup oleh Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, Senin (19/8) malam.
Dalam kesempatan itu, Karol mengajak masyarakat setempat untuk selalu memaknai kemerdekaan Negara Indonesia yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan. Selain itu menjaga kekompakan dan keharmonisan dalam kehidupan bertetangga dengan selalu menghargai perbedaan.
“Kita ini adalah bangsa Indonesia yang sudah bersatu dengan beragam perbedaan termasuk di Landak terkhusus di Desa Hilir Kantor. Kita hidup rukun dan damai dan desa ini bagian dari keberagaman,” katanya.
“Saya berpesan agar masyarakat menjaga kekompakan dan tetap menjaga situasi keamanan yang ada di tempat kita. Demi kita bersama, demi anak-anak kita dan demi keluarga yang kita cintai,” pesannya.
Sementara itu, Kades Hilir Kantor, Yohanes menyebutkan, ada beberapa perlombaan yang dilaksanakan. Seperti memasak dange, karnaval, tangkap bebek, bola dangdut, kebersihan lingkungan, mancing ikan dan lomba untuk anak-anak.
Perlombaan yang dikhususkan untuk masyarakat Desa Hilir Kantor ini didanai oleh sumbangan dari masyarakat.
“Tujuan untuk membangun rasa gotong royong dalam kebersamaan, terlebih pada perayaan hari kemerdekaan negara Indonesia,” ujar Yohanes.
Menurut Yohanes, masyarakat dilibatkan dalam banyak hal agar dapat merasakan kemerdekaan Indonesia. Berpartisipasi baik dalam pendanaan maupun perlombaan serta selalu mendukung kegiatan-kegiatan di desa. Sehingga dapat memupuk rasa kebersamaan.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari kita dalam mencintai Indonesia dengan tidak lupa dengan jasa-jasa para pahlawan yang berjuang memerdekan negara ini. Untuk itu sudah selakyaknya kita wajib merayakan kemerdekaan ini dengan beragam kegiatan,” jelas Yohanes.
Sejak kepemimpinannya, kata Yohanes sudah enam kali mengadakan perlombaan Kemerdekaan RI dengan dukungan penuh masyarakat.
“Desa Hilir Kantor yang bebeda suku, agama dan ras, namun tetap dalam satu kesatuan sebagai masyarakat Kabupaten Landak dan Indonesia,” kata Yohanes.
Laporan: Antonius
Editor: Andriadi Perdana Putra