eQuator.co.id-PUTUSSIBAU. Bencana asap akibat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat musim kemarau selalu terjadi setiap tahun, bahkan menimbulkan banyak kerugian baik disektor perekonomian, kesehatan, pendidikan dan transportasi.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Kehutanan Kalbar menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak terkait di Kantor Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS) Kapuas Hulu guna mencari solusi dari permasalahan tersebut, Rabu (16/10) kemarin.
Untad Dharmawan, Plt Kadis Kehutanan Kalbar ketika menghadiri kegiatan menyampaikan, selama ini pemerintah sudah banyak upaya untuk penanggulangan dan pemadaman Karhutla.
”Biaya untuk pemadaman dan penanggulangan itu tidak sedikit, sementara kejadian Karhutla setiap tahun masih tetap saja terjadi,” ungkap Dharmawan.
Dinas Kehutanan sudah menyusun langkah agar kejadian serupa tidak berulang setiap tahunnya, utamanya di musim kemarau. Karenanya, koordinasi perlu ditingkatkan melalui pertemuan.
“Hasil pertemuan ini kita harapkan agar masing-masing Kesatuan Pengolahan Hutan (KPH) Kapuas Hulu mampu menyusun rencana operasi dan menyusun SOP dalam mencegah terjadinya Karhutla,” harapnya.
Secara umum luas hutan di Kalbar saat ini sekitar 8.4 juta hektar, dengan jumlah KPH sebanyak 17 KPH, dimana khusus untuk Kapuas Hulu terdapat 3 KPH.
“Kita menyusun langkah dengan melihat berbagai fakta di lapangan, merangkul semua pihak mulai dari masyarakat, para tokoh, OPD dan lainnya,” terangnya.
Langkah – langkah tersebut nantinya lebih kepada pembinaan dan bimbingan agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar.
”Mencegah dengan melibatkan peran serta seluruh lapisan masyarakat lebih murah bila dibandingkan dengan menanggulanginya,” pungkasnya. (dRe)