Kapuas Dipenuhi Sampah

Dibawa Arus dari Perhuluan Sungai

PUNGUT SAMPAH. Relawan bersama warga bergotong royong memungut sampah di air dan bawah kolong rumah di tepian sungai Kapuas Kawasan Kampung Caping, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Minggu (9/12). Maulidi Murni-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Puluhan relawan dan warga Kawasan Kampung Caping Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara melakukan aksi bersih-bersih sungai Kapuas, Minggu (9/12). Sebanyak satu dump truck sampah anorganik non ekonomis berhasil diangkut.

Relawan dan warga sangat antusias. Saling gotong royong memungut sampah di sungai. Sampah-sampah di bawah kolong rumah warga di tepian sungai Kapuas tersebut juga dipungut. 

Mereka berbagi tugas. Ada yang memungut sampah menggunakan serokan, langsung memungut dengan tangan dari air. Ada juga yang membawa sampah ke kendaraan angkut. 
Sampah-sampah anorganik dibawa ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Mereka juga mengumpulkan belasan karung sampah ekonomis berupa bekas botol mineral. Selanjutnya dibawa ke Bank Sampah untuk diolah. 
Koordinator Aksi Aksi Gotong Royong, Beny Thanhery menjelaskan, aksi mereka dalam rangka hari Relawan se Dunia yang jatuh pada 5 Desember. Kegiatan ini rutin dilakukan saat memperingati hari Relawan se Dunia. Dipilihnya lokasi tersebut lantaran akan dicanangkan sebagai kawasan wisata kampung Caping. Ada lebih dari 50 pengrajin secara turun temurun melakoni usaha itu. 
“Di sini ada kampung Caping dan kelompok Bank Sampah, jadi sinergis. Bagaimana kita menjadikan kampung ini kreatif, kampung wisata, indah dan tertata rapi. Sehingga kebersihan menjadi salah satu hal yang haus dilakukan,” jabarnya.
Dalam aksi kemarin tentu sangat diperlukan peran serta masyarakat setempat. Namun ke depan, masyarakat harus menjaga kebersihan dan memungut sampah secara mandiri. Karena relawan sifatnya hanya stimulan.
“Selain aksi bersih-bersih kita juga mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk dari sampah organik rumah tangga dengan menggunakan tabung komposter yang disiapkan kawan – kawan Rumah UPPO,” ujarnya.
Tidak hanya itu, relawan juga meminjamkan sementara tabung komposter kepada masyarakat. Ke depan tabung tersebut akan diperbanyak. Relawan akan terus mendampingi warga dalam penggunaan tabung itu.
“Ini disimpan di rumah-rumah, karena ada warga yang buka usaha gorengan seperti keroket ubi, goreng pisang, bekas sayuran, nanti sisanya dimasukkan ke situ (tabung komposter), lama-lama jadi kompos,” terangnya. 
Menurutnya, relawan sangat berperan terhadap Kota Pontianak. Pemkot pun selalu mendukung setiap kegiatan yang dilakukan relawan. Misalnya pada kegiatan kemarin, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PUPR Kota Pontianak menurunkan personel, peralatan serta kendaraan. “Dalam penyusunan regulasi, pemerintah melibatkan relawan dan volunteer komunitas untuk terlibat dalam perencanaan maupun kebijakan,” paparnya. 
Pemerintah juga membantu anggaran maupun alat kepada relawan dalam menjalankan kegiatan mereka. Sehingga cukup banyak kolaborsi yang dilakukan relawan dan pemerintah. Padahal relawan di Kota Pontianak sangat banyak, lebih seratusan dengan berbagai macam. “Tidak hanya lingkungan tapi ada juga relawan pendidikan, sosial dan budaya,” ungkapnya. 
Di hari Relawan se Dunia ini, banyak kegiatan serupa yang dilakukan para relawan. Kelompok relawan lainnya menyebar di berbagai lokasi. Seperti bersih-bersih di Kampung Beting dan Parit Nenas. 
Di hari Relawan ini, Beny berharap semakin banyak kegiatan atau aksi yang dilakukan volunteer. Baik secara personal maupun tergabung dalam komunitas. Sehingga diharapkan semakin banyak perubahan yang baik didapati. 

Kolaborasi antara pemerintah dengan sukarelawan juga diharapkan lebih kuat lagi. Sehingga pemerintah bisa melibatkan dengan lebih intensif dan masif dalam pemberdayaan masyarakat melalui pola managerial yang baik. “Bekerja sama dengan para volunteer di berbagai bidang,” tutup Beny. 
Aksi bersih-bersih kemarin disambut baik warga setempat. Karena aksi ini sangat positif bagi komunitas yang banyak diisi kaum muda. “Kaum milenial ini tidak melupakan kepeduliannya terhadap lingkungan,” kata Barry, warga Gang H. Salmah. 
Mewakili masyarakat Barry mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam aksi kemarin.
“Aksi ini akan terus kami harapkan sebagai agenda tetap khususnya bertepatan pada hari-hari lingkungan,” harap Barry.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak Tinorma Butar Butar menyebutkan, kolaborsi antara pemerintah dengan para relawan penggiat lingkungan berjalan baik. Selama ini dukungan terus diberikan. Seperti alat dan kendaraan ketika setiap kegiatan dilakukan.
Terkait banyaknya sampah yang dipungut relawan dan warga, menurutnya sampah tersebut berasal dari hulu ke hilir sungai. Namun yang pastinya DLH selalu melakukan pemantauan. “Jadi pada saat gotong royong seperti tadi, memang kelihatan sampahnya,” ujarnya. 
Selama ini, kata dia pihak, DLH dan PU sudah melakukan pembersihan di sungai dan parit-parit. Kolaborsi dilakukan dengan penggiat lingkungan.  “Kita akan terus lakukan sosialisasi kepada masyarakat,” janji dia. 
Tidak hanya sosialisasi, menurutnya baliho atau banner sudah dipasang dibeberapa titik. Isinya berupa imbauan agar tidak membuang sampah di air dan sembarangan. 
“Kita menerima laporan dari masyarakat terkait pencemaran air, sampah padat, kita langsung cek lokasi,” lanjutnya. 
Untuk itu, Tinorma berpesan agar masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai Kapuas agar selalu menjaganya. Supaya bisa digunakan dengan sebaik mungkin. Terpenting adalah tidak membuang sampah di sungai atau pun di darat secara sembarangan. “Buang sampah pada tempatnya dan pada waktunya,” pungkasnya.

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Arman Hairiadi