Kapolres: Masuk Polisi Tak Dipungut Biaya

Kapolres Banggai AKBP Jamaluddin Farti SIK, bersama Kepala Bidang Hukum Polda Sulteng, Kombespol Rais Adam, Ba. SH. Msc, didampingi oleh Asisten II Setda Banggai, Sutanto Hambali, perwakilan dari Dinas Pendidikan Banggai, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, saat memberikan sambutan pada sosialisasi dan try out penerimaan Polri oleh team Polda, di Gedung SKB Banggai, Rabu (10/2).

eQuator.co.id – LUWUK – Siapa bilang mendaftar jadi polisi harus rogoh kocek ratusan juta. Persepsi itu sebenarnya sangatlah keliru.
Kapolres Banggai, AKBP Jamaluddin Farti SIK, menegaskan, tidak ada pungutan uang sepersenpun bagi para calon yang hendak mendaftarkan diri menjadi anggota polisi.
“Bohong besar. Kalau ada isu bahwa tes polisi harus dibayar, itu tidak benar,” tandas Jamaluddin, dalam sambutannya pada sosialisasi dan try out penerimaan Polri oleh team Polda, di Gedung SKB Banggai, Rabu (10/2).
Jamaluddin mengingatkan, masyarakat jangan mudah percaya terhadap oknum siapapun. Apalagi jika ada oknum tersebut terlibat sebagai calo dalam penerimaan anggota Polri.
“Sebab hasil tes tergantung dari diri anda. Bahkan hasilnya juga bisa langsung muncul,” ujarnya.
Kapolres mengatakan, Kapolda Sulteng telah menginstruksikan dan mewarning terhadap pejabat kepolisian yang terbukti menjadi selama proses penerimaan.
“Oknum siapapun itu. Kapolda sudah mewarning, pejabat yang terbukti jadi calo akan diproses. Dan pak Kapolda sangat konsen dengan masalah itu,” terangnya.
Menurut dia, pemahaman masyarakat selama ini justru banyak yang melenceng. Terutama ketika ingin mendaftarkan anaknya menjadi anggota polisi. Akibatnya, terkesan hanya asal asalan.
“Kadang juga orang mau masuk polisi nyemplung saja, tanpa ada persiapan diri. Sehingga hasilnyapun jadi tidak terarah,” katanya.
Wacana terbaru lainnya, kata Kapolres, bahwa penerimaan anggota Polri akan memberlakukan sistem kuota perkabupaten. Maksudnya dengan sistim kuota itu, persaingan hanya ada dalam satu kabupaten.
“Misalnya Kabupaten Banggai siapkan kuota sebanyak 30 orang. Jadi tidak ada lagi istilah persaingan dengan kabupaten lain. Sehingga peluang untuk menjadi anggota Polri cukup besar. Karena diatur dalam sistim kuota tadi,” paparnya.
Kapolres berharap, sosialisasi dan try out penerimaan Polri oleh team Polda Sulteng itu diteruskan ke sekolah lain agar tersebar luas dikalangan masyarakat.
“Kami minta kepada pemerintah daerah Banggai agar bisa mengakomodir, memfasilitasi serta mempersiapkan fasilitas penginapan para calon pendaftar saat berada di asrama Palu nantinya,” harap Kapolres. (ir)