Kapolda Ingin Kalbar Contoh bagi Provinisi Lain

Soal Penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2019

FOTO BERSAMA. Para peserta Seminar Polda Kalbar 2018 dengan tema "Kalbar Bersatu Bersama Menuju Pileg dan Pilpres tahun 2019 yang Damai dan Bermartabat" di Aula Rumah Radakng, Pontianak, Selasa (9/4). Humas Pemprov Kalbar for RK

eQuator.co.idPontianak-RK. Kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki keberagaman budaya sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagai bangsa yang satu: Indonesia. Memiliki bermacam-macam adat dan budaya tetapi tetap satu bangsa, oleh karena itu harus tetap dijaga bersama keutuhan sesama anak bangsa.

“Sebelum kita mencapai puncak pesta rakyat, mari kita kembali komitmen untuk saling menghormati, saling menghargai, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat kita sebagai masyarakat kalbar yang cinta damai dan terbiasa hidup rukun ditengah perbedaan suku, agama dan budaya,” ajak Kapolda Irjen Pol Didi Haryono pada Seminar Polda Kalbar 2018 dengan tema “Kalbar Bersatu Bersama Menuju Pileg dan Pilpres tahun 2019 yang Damai dan Bermartabat” di  Aula Rumah Radakng, Selasa (9/4).

Ia menginginkan agar Kalbar sebagai contoh bagi provinsi lain dalam melaksanakan Pileg dan Pilpres yang paling aman, paling damai, paling tertib dan paling bermartabat. “Sebagaimana pilkada yang telah kita laksanakan dalam keadaan elegan, damai dan sukses,” ujarnya.

Kapolda menuturkan, situasi Kamtibmas Kalbar saat ini sangat kondusif. Ini adalah hasil dari kerja keras bersama, dimana elemen masyarakat, pemerintah dan pengelola keamanan berjalan linier serta berperan aktif dalam menciptakan sebuah suasana yang menyejukkan. Agar agenda nasional dan pembangunan di Kalbar berjalan dengan lancar.

Seperti diketahui, Pileg dan Pilpres akan diselenggarakan tahun 2019 mendatang. Calon Presiden  dan Wakil Presiden tahun 2019-2024 hanya dua pasang seperti pemilihan sebelumnya.

“Jadikan momen demokrasi ini sebagai media dalam mempererat persaudaraan untuk mewujudkan provinsi Kalbar yang harmonis,” pinta Kapolda.

Dengan seminar tersebut, diharapkan Kalbar bersatu bersama menuju Pileg dan Pilpres yang damai dan bermartabat. Momen tersebut, kata Kapolda adalah sebuah pesta demokrasi yang dilaksanakan oleh rakyat. Sesuai amanat Pancasila dalam sila keempat tentang demokrasi, bahwa pemerintahan dipilih dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

“Maka layaknya sebuah pesta rakyat, pantaslah kita bersama-sama untuk bergembira selama pileg dan pilpres ini. Karena sejatinya tujuan pesta adalah untuk mendapatkan kegembiraan, kebahagiaan bersama,” paparnya. Kapolda menegaskan, TNI dan Polri di Kalbar berjanji dan berkomitmen untuk senantiasa menjaga netralitas dan profesionalitas selama pileg dan pilpres berlangsung.

Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan, trend perkembangan media sosial serta derasnya arus globalisasi yang menimbulkan pergeseran nilai-nilai di masyarakat membawa karakteristik tersendiri yang menpengaruhi dinamika Kamtibmas. Contohnya adalah ujaran kebencian dan berita bohong alias hoax yang disebarkan melalui media sosial.

“Untuk itu mari sama-sama kita perangi berita bohong atau hoax yang menyesatkan dan menjadi sumber pertikaian. Gunakan media sosial  dengan bijak dan cerdas, cermati dahulu setiap informasi yang diterima, lakukan check, re-check, cross check dan final check, agar kita terhindar untuk menyebarkan berita yang menyesatkan dan menimbulkan pertikaian,” pungkasnya.

Ditambahkan Pj. Gubernur Kalbar, Dodi Riyadmadji, untuk kelancaran Pileg dan Pilpres tahun 2019 mendatang, pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan Pileg dan Pilpres tahun 2019 dengan harapan dapat dilaksanakan dengan baik dan sukses.

“KPU sebagai lembaga penyelenggara Pileg dan Pilpres 2019 yang bersifat independen, telah pula menyusun tahapan-tahapan dan jadwal waktu penyelenggaraan Pemilu serta menyiapkan berbagai perangkat peraturan untuk menjamin pelaksanaannya,” tutur Dodi.

Dikatakannya, harus pula disadari bahwa bagaimanapun banyaknya peraturan yang dibuat, apabila tidak didukung dan diindahkan oleh setiap pihak yang terlibat di dalamnya, maka peraturan tersebut akan sulit diimplementasikan untuk mencapai tujuan.

Sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh KPU, Pileg dan Pilpres sudah memasuki tahapan pendaftaran dan verifikasi peserta Pemilu dan dari tahapan-tahapan ini, kegiatan kampanye yang merupakan tahapan yang sangat rawan berbagai gangguan dan ancaman terhadap stabilitas, karena kampanye terutama yang bersifat umum dan terbuka akan melibatkan massa dalam jumlah besar, yang tentunya membawa resiko yang besar pula.

“Setiap Pileg dan Pilpres tahun 2019 ataupun setiap partai politik akan senantiasa menggunakan dan memanfaatkan segala macam cara dan taktik untuk dapat merebut simpati masyarakat pemilih, guna memperoleh suara dalam pemungutan suara Pileg dan Pilpres tahun 2019 nanti,” jelasnya.

Dengan jumlah peserta Pileg dan Pilpres yang telah ditetapkan oleh KPU, tentunya tingkat kerawanan terhadap gangguan stabilitas akan semakin tinggi.

Pada masa kampanye, masyarakat akan mengenal berbagai macam istilah dan tindakan yang menjurus kearah ancaman In-stabilitas, seperti money politik, politisi busuk, serangan pajar, serta tindakan-tindakan seperti konvoi dengan kebut-kebutan, serta berbagai hal lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

“Hal semacam ini tentunya perlu diwaspadai dan diantisipasi, sebab jika tidak hal itu akan berdampak pada pada tercederainya pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu Pileg dan Pilpres tahun 2019,” ingat Dodi.

Pj Gubernur Kalbar juga sangat mengapresiasi atas penyelenggaraan Seminar yang diselenggarakan oleh Polda Kalbar ini, karena melalui kegiatan ini tentunya semua mempunyai harapan yang sama. Agar penyelenggaraan Pemilu 2019 dapat berjalan dengan aman.

Namun harus pula diingat bahwa partai politik merupakan penentu suksesnya penyelengaraan Pemilu tersebut, sedangkan pemerintah beserta aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri hanyalah bertindak sesuai dengan azas dan prinsip-prinsip demokrasi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Saya menghimbau kepada semua pimpinan Parpol peserta pemilu Pileg dan Pilpres tahun 2019 dan seluruh lapisan masyarakat Kalbar untuk melaksanakan Pesta Demokrasi ini dengan damai, santun dan bermartabat,” imbuhnya.

Artinya, lanjut dia, mari tunjukkan dan buktikan kedewasaan dalam berpolitik dan berdemokrasi dengan tidak melakukan pengerusakan atribut calon peserta pemilu atau partai. “Mari ciptakan suasana dan kondisi daerah yang kondusif, sehingga semua harapan untuk suksesnya penyelenggaraan Pemilu Pileg dan Pilpres tahun 2019 khususnya di Kalbar dapat terwujud,” pungkas Dodi.

 

Laporan: Ambrosius Junius, Rizka Nanda

Editor: Mohamad iQbaL