Kapal Pengangkut BBM Karam Diterjang Ombak

Warga Pulau Maya Terancam Gelap Gulita

ilustrasi : internet

eQuator.co.id – Sukadana-RK. Kapal pengangkut pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlayar dari Depot Pertamina Ketapang untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Satai dan Dusun Besar, Kecamatan Pulau Maya, Kayong Utara karam diterjang ombak.

Kepala PLN Rayon Sukadana, Djunda menuturkan, sebelum terjadi musibah tersebut, stok BBM hanya cukup untuk dua hari. Sedangkan PLTD di Kecamatan Pulau Maya beroperasi selama 12 jam, hanya malam hari. PLTD di Dusun Besar, Kecamatan Pulau Maya saat beban puncak mencapai sekitar 210 KW dari daya yang tersedia 250 KW. Daya tersebut untuk melayani sekitar 200 pelanggan.

“Saat proses pengiriman berlangsung, PLN Area Rayon Sukadana mendapat kabar, bahwa kapal yang mengangkut bahan bakar karam. Sehingga bahan bakar dilangsir dengan menggunakan drum menuju PLTD Dusun Besar,” kata Djunda, kemarin.

Meskipun kapal yang membawa pasokan BBM tenggelam, namun hingga Selasa (6/12) siang tidak terjadi pemadaman. Belum tahu untuk malam ini. “Kemungkinan jika memang pasokan BBM kurang, maka aliran listrik bisa padam,” ujar Djunda.

Tenggelamnya kapal pengangkut BBM PLTD di Rayon Sukadana baru terjadi dalam tahun ini. Beberapa waktu lalu ketika PLN Rayon Sukadana akan memperbaiki gangguan listrik di Tanjung Satai, sempat mengalami kesulitan karena ombak besar.

“Kami dengan susah payah bisa sampai ke Tanjung Satai. Namun tidak bisa pulang ke Sukadana sesuai dengan jadwal yang ditentukan akibat ombak besar. Satu lagi yang menjadi persoalan kami, yakni berkaitan dengan telekomunikasi. Ketika memang ada gangguan, mau tidak mau komunikasi terputus,” papar Djunda.

Dikatakan Djunda, ke depan PLN Rayon Sukadana akan mencoba membuat standar minimum pengiriman BBM.

Biasanya dikirim dalam waktu sepuluh hari untuk cadangan 14 hari. Setelah itu baru minta BBM dikirim kembali. Karena butuh waktu untuk pengiriman. “Mungkin nanti kami akan memajukan jadwalnya, mengantisipasi gelombang besar,” jelas Djunda.

 

Reporter: Kamiriluddin

Redaktur: Andry Soe