eQuator.co.id – Mempawah-RK. Belum lama belasan rumah toko (Ruko) hangus di Pasar Sungai Pinyuh, giliran Ruko Pasar Sungai Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh, Mempawah yang dilahap api, Selasa (8/11) pukul 13.00.
Kobaran api menggerogoti satu persatu bangunan Ruko yang terbuat dari kayu itu. Sebanyak 15 Ruko ludes. Pemiliknya panic tanpa bisa menyelamatkan barang berharganya. Warga sekitar ikut membantu memadamkan api menggunakan alat seadanya. Beberapa orang ibu-ibu berteriak dan menangis melihat Ruko mereka terbakar.
Salah satu Ruko yang dijadikan kantor BRI cabang Sungai Purun juga ludes terbakar. Belum diketahui, berapa banyak uang yang turut terbakar. Petugas BRI sudah melaporkan kejadian itu kepada pimpinannya di Mempawah.
“Fasilitas yang ada di BRI cabang tersebut ludes terbakar. Kerugiannya belum di ketahui,” ucap karyawan bank.
Puluhan mobil pemadam kebakaran dari Sungai Pinyuh, Mempawah, Jungkat dan Segedong tiba ke lokasi sekitar pukul 14.00. Bahkan pemadam kebakaran dari Kota Pontianak juga ikut membantu. Saat itu api sudah membesar. Petugas berjibaku memadamkan api.
Mereka dibantu warga dan pasukan TNI serta polisi. Butuh waktu 2,5 jam bagi petugas pemadam menjinakan api. Mereka terkendala sulit mencari sumber air.
Anggota TNI dan kepolisian terlihat sibuk mengamankan arus lau lintas yang semakin padat. Kemacetan tak dapat dihindari. Ratusan mobil mengantri hingga sepanjang kurang lebih dua kilometer. Meskipun berjalan lamban, namun arus lalu-lintas tetap lancar.
Camat setra Muspika Sungai Pinyuh, diantaranya Danramil dan Wakapolsek turun langsung ke lokasi kejadian. Mereka ikut membantu mengatur lalu-lintas dan menenangkan warga.
Fatimah, 42, hanya bisa meratapi Rukonya yang terbakar. Semua harta bendanya berada di dalam Rujo dan tidak sempat diselamatkan.
“Hanya baju yang menempel di badan saja. Semua barang tidak sempat diselamatkan,” singkat Fatimah dengan linangan air mata.
Dijelaskan Fatimah, saat kejadian dia berada di dalam Ruko. Api diduga berasal dari Ruko tengah milik Anna yang menjual tabung gas elpiji tiga Kg dan 12 Kg serta air galon. Di sampingnya Ruko milik Afa yang juga bengkel sepeda motor.
“Saya kaget, tiba-tiba mendengar suara ricuh dan teriakan minta tolong ada kebakaran. Saya keluar dari Ruko, melihat api sudah membesar di atas bangunan Ruko milik Anna dan Afa,” ucapnya.
Meskipun bangunan Rukonya tinggal puing, Fatimah mengaku bersyukur tidak ada korban jiwa. Semua keluarganya selamat dari maut, begitu juga pemilik Ruko lainnya.
Meskipun api sudah terlihat padam, petugas pemadam kebakaran Sungai Pinyuh masih menyemprotkan air. Mereka menjaga kemungkinan api muncul kembali.
Salah seorang pemilik Ruko masuk ke reruntuhan bangunan, mencari barang berharga miliknya. Namun tak berlangsung lama. Polisi memasang police line di lokasi kebakaran. Siapa pun tidak boleh masuk ke kawasan tersebut untuk kepentingan penyelidikan.
“Kita akan selidiki penyebab munculnya api. Namun kita biarkan dahulu pemadam kebakaran bekerja, memastikan api benar-benar padam,” ujar Kapolsek Sungai Pinyuh, Kompol Agus Dwi Cahyono, SIK.
Kapolres Mempawah, AKBP Dedi Agustono, SIK menuturkan, 15 Ruko yang terbakar diantaranya rumah makan, warung kopi, café, bengkel sepeda motor, toko bangunan, bank dan toko penjual elpiji dan galon.
“Kita masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut,” ujar AKBP Dedi kemarin sore.
Kapolres belum bisa memprediksi total kerugian dari seluruh bangunan Ruko beserta isinya. Jajarannya masih melakukan pendataan terkait hal tersebut. “Namun yang kita ketahui tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut,” ucapnya. (sky)