Kali Kedua Menjadi Habibie, Reza Very Happy

DUA KALI: Untuk mendalami peran sebagai Rudy Habibie, Reza sering ngobrol dengan Habibie.

eQuator.co.id – JAKARTA – Reza Rahadian, 29, boleh disebut aktor muda paling bertalenta di Indonesia saat ini. Berbagai peran dia mainkan secara apik. Yang terbaru, si Bossman di My Stupid Boss itu menjadi B.J. Habibie muda dalam film Rudy Habibie yang tayang mulai hari ini. Berikut wawancara dengan penyabet tiga Piala Citra Festival Film Indonesia hanya dalam kurun waktu lima tahun terakhir itu.

Dua kali memerankan Habibie, di Habibie & Ainun dan sekarang Rudy Habibie, bagaimana rasanya?

Ini kali kedua memerankan tokoh Habibie. Buat saya, awalnya sempat agak deg-degan juga. Duh, gimana membawakannya karena jauh lebih muda. Interpretasi saya enggak boleh salah. Untuk itu, saya banyak ngobrol ama Eyang (Habibie) supaya bisa mendalami tokoh ini lagi.

Hasilnya bagaimana?

Alhamdulillah. Semua syuting berjalan lancar dan saya puas. Very happy.

Dengan akting yang sangat bagus, banyak yang menyebut Reza adalah duplikat Habibie. Setuju nggak?

Itu salah. Kenapa saya bilang salah karena saya tidak berusaha menduplikasi. Yang saya lakukan ialah menginterpretasi Habibie. Dari apa yang saya lihat dari sosok seorang Habibie. Buat saya, tidak mungkin ada persamaan 100 persen. Tentu ada perbedaannya. Ada proses dramatic yang harus dipikirkan juga karena ini adalah sebuah drama.

Dua kali menjadi Habibie, apa bedanya?

Perbedaannya, di film pertama lebih banyak versi dengan Bu Ainun. Dan, itu usia di atas 50–60 tahun. Kalau di sini, lebih anak muda. Range umurnya muda banget. Masih masa beliau meniti karir di awal. Kalau ada kalimat from zero to hero, this is the story from zero. Kemudian, nanti kita baru melihat Habibie & Ainun. That’s the story of hero.

Kisah Rudy Habibie ini apakah mampu menjadi inspirasi buat Reza?

Oh, pasti. It’s a life changing buat saya. Secara perspektif, banyak yang berubah. Sosok seorang Habibie sangat menginspirasi. Saya rasa kita sebagai anak muda perlu mencontoh beberapa hal yang beliau terapkan dalam kehidupan.

Paling sulit adegan apa?

Saya enggak tahu jawabannya. Buat saya, setiap adegan punya tingkat kesulitan. Kalau ditanya adegan paling memorable buat saya yaitu salah satu adegan dengan Ilona dan adegan dengan mahasiswa-mahasiswa yang menjadi teman Rudy. (and/c4/ayi)