eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto menyebutkan, Festival Durian Borneo Khatulistiwa dapat menjadi ajang tukar menukar informasi teknologi jaringan usaha sekaligus sarana promosi produk hortikultura khususnya.
“Di luar negeri menyebutkan durian adalah King of Fruit, alhamdullilah Kalbar salah satu centre-nya durian nasional yang memiliki varietas unggul dan selain itu buah manggis asal Kalbar yang sangat bagus sehingga buah ini disebut Queen of Fruit,” ungkap Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, dalam sambutannya saat pembukaan Festival Durian Borneo 2019 digelar di halaman parkir Ayani Mega Mall, Sabtu (24/8).
Prihasto menjelaskan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya guna meningkatkan produksi dari kualitas serta mutu buah lokal, dengan melalui penataan central produksi menjadi kawasan dalam skala komersial yang terintegrasi dengan pasar.
“Adapun pengembangan kawasan dengan berbagai jenis buah seperti jeruk, mangga, manggis, pisang, durian, nanas kelengkeng, salak dan lain-lain telah dikembangkan sejak 2011 sampai 2019 tercatat seluas lebih dari 50 ribu ha,” tandasnya.
Di samping itu, pihaknya mengapresiasi telah digelarnya event kontes durian di Kalbar. Terlebih untuk buah yang satu ini, tidak dipungkiri, bahwa Kalbar merupakan daerah sentra durian unggul di Indonesia.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, Pemprov Kalbar, terus mendukung petani buah lokal khususnya durian. Salah satunya dengan memperluas area tanam bagi petani buah lokal yang menang dalam kontes Festival Durian Bumi Khatulistiwa.
“Tahun ini pemenang kontes durian juara 1 nya memperoleh Rp50 juta, ke depan kita ingin Kalbar harus ada festival durian, dan daerah yang mendapatkan juara akan kita support dengan memperluas area,” sebut Midji.
Selain mendukung petani durian, diakui Midji, saat ini letani buah lokal ini masih terkendala dari sisi pemasaran. Khususnya promosi di luar daerah, jangankan untuk keluar negeri, bahkan untuk tingkat domestik, pengangkutan via transportasi udara (pesawat) masih sangat sulit.
“Sekarang durian kita sudah banyak, tapi untuk promosi keluar seperti di Jakarta saja sulit kalau ingin bawa pakai pesawat. Meski sudah di-packaging dengan bagus, belum tentu penerbangan mau membawa, dan ini yag saya harapkan dari Dirjen untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” jelasnya.
Apalagi diketahui, Kalbar memiliki ratusan varietas buah durian unggul. Sejatinya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun masih terbentur sulitnya membawa durian via penerbangan. Sementara untuk melakukan via laut tentu dibutuhkan waktu untuk sampai ke tangan konsumen.
“Durian unggul kita diakui oleh negara tetangga. Sebab mereka pintar, membeli durian kita sama-sama pohonnya, mereka tanam dan kembangkan. Saya ingin petani durian bisa menjaga varietas durian yang mereka miliki, dan saya akan support, bahkan juga berupaya mendatangkan investor untuk pengembangan ini,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar, Heronimus Hero menyampaikan event ini digelar hingga 1 Sepetember 2019. Bertujuan memperkenalkan, mempromosi berbagai potensi pertanian di Kalbar secara umum.
“Kita apresiasi kepada masyarakat sebab melihat antusias untuk mengikuti even ini cukup besar, bahkan karena ramainya harus kami batasi,” sebutnya.
“Manajemen pengembangannya harus ada kualiti kontrol yang serius. Terlebih pengembangan potensi durian secara ekonomis cukup besar. Perlu dilestarikan dan sekaligus memberikan pelajaran bagi petani durian, perdagangan dan pengolah durian,” katanya.
Ketua PHRI Kalbar, Yuliardi Qamal menyampaikan, Kalbar memiliki hasil alam yang melimpa. Terlebih dengan kultur tanah yang produktif sehingga dengan hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang sudah ada diperlukan pengembangan sehingga dapat lebih menarik.
“Dengan hasil alam yang melimpah ini, tentu bagaimana kita bisa mengembangkannya dengan sebaik mungkin. Sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Di samping itu dengan hadirnya event seperti ini tentu juga akan menarik masyarakat untuk datang ke provinsi ini artinya multiplyer efek,” pungkasnya. (ova)