eQuator.co.id – Pontianak-RK. Setetes darah merupakan nyawa bagi pasien. Ungkapan itu sejatinya memotivasi kinerja Palang Merah Indonesia (PMI) di seantero Provinsi Kalbar untuk bekerja profesional dalam melayani masyarakat.
Jangan sampai ada alibi untuk tidak melayani publik. Apalagi sampai PMI mengalami defisit pasokan darah untuk kepentingan pasien yang membutuhkan.
“Saya pikir PMI harus melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Karena pekerjaan ini merupakan perbuatan yang mulia,” ucap anggota DPRD Provinsi Kalbar, Kadri diwawancarai Rakyat Kalbar, Kamis (7/4).
Oleh karena itu, legislator PKB ini mengharapkan, PMI di seluruh Kalbar jangan sampai mengalami kekurangan stok darah. Ia berpendapat, donor darah merupakan bagian penting untuk membantu masyarakat yang memerlukan darah.
“Jangan sampai Kalbar kosong, tidak ada darah. Kalau bisa PMI menyiapkan semua golongan darah. Jangan ada lagi yang mengadu susah mencari darah sampai pergi ke sana-sini,” ingatnya.
Kadri mengatakan, transfusi darah perlu dilaksanakan karena untuk menyelamatkan nyawa orang. Oleh karena itu, ia berpesan supaya PMI jangan sampai kehabisan stok darah. “Kalau tidak ada stok darah yang membutuhkan bisa meninggal dunia,” ucapnya.
Kadri berpendapat, alasan kehabisan stok darah adalah ‘bahasa lama’ yang seharusnya bukan menjadi alasan PMI. “Saya pikir PMI harus proaktif mencari kalau kekurangan darah,” lugasnya.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi ini menyatakan, PMI mesti berkomunikasi dengan kepala daerah apabila terjadi defisit stok darah. “Komunikasikan dengan Dinas Kesehatan kalau kekurangan darah. Bila perlu audiensi ke dewan,” paparnya.
Supaya Kalbar tidak lagi mengalami kekurangan pasokan darah, Kadri menyarankan, pihak terkait segera membuat terobosan. “Harus ada sosialisasi program donor darah. Pihak berkompeten mesti menjelaskan keuntungan mendonorkan darah kepada masyarakat,” ujarnya.
“PMI harus semaksimal mungkin bersosialisasi ke masyarakat. Baik melalui media massa atau lainnya. Masyarakat kita banyak yang tidak paham. Makanya perlu diberikan penjelasan,” tuturnya.
Apabila stok habis, PMI tidak boleh lagi berdiam diri. Setidaknya pikirkan bagaimana caranya serta langkah apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan stok darah. “PMI tidak boleh lagi membahasakan habis stok darah. Tidak ada lagi menyimpan darah dari donor. Mana bisa bagitu,” tegasnya.
Kadri menjabarkan, PMI jangan sampai mengkomersilkan darah dari orang yang memberikan darah secara sukarela untuk membantu yang membutuhkan. “Saya tidak setuju kalau ada yang mengkomersilkan darah,” serunya.
Ia berpandangan, darah merupakan kepentingan manusia. “Kalau darah tidak diberikan kepada yang membutuhkan bisa meninggal manusia. Saya tidak setuju, kalau ada yang komersilkan darah,” tukasnya.
Reporter: Deska Irnansyafara
Redaktur: Andry Soe