Kakek Duel Gara-Gara Uang Zakat

Ditikam Nyaris Kena Jantung, Tersinggung karena Berebut Pengelolaan

DUEL BERDARAH PRIA TUA: Korban penikaman Abdul Aziz (68) terbaring lemah dan dibawa petugas ke Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan setelah ditikam rekan sendiri gara-gara uang zakat. ISTIMEWA/KALTIMPOST

eQuator.co.id – BALIKPAPAN- Pertikaian antar dua kakek warga kawasan Jalan Letjen Suprapto, Baru Ulu RT 18 Balikpapan Barat sekitar pukul 19.30 wita. Seorang pria paruh baya Abdul Aziz (68) nyaris saja merenggang nyawa akibat ditikam oleh Basing (68) yang juga sudah berusia senja. Keduannya merupakan warga setempat. Sampai berita ini diturunkan korban yang masih mengenakan baju koko terbujur lemah di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. Satu tikaman badik nyaris mengenai bagian jantung, namun sempat mengenai bagian tubuh di bawah ketiak.

Saat duel berlangsung. Ada empat saksi yang menjalani pemeriksaan hingga malam kemarin di Mapolsek Balikpapan Barat. Diterangkan bahwa duel maut antar kedua kakek ini berjalan tak seimbang sejak awal. Basing, pelaku penikaman lebih dulu membekali diri dengan senjata tajam jenis badik.

Namun setelah Abdul Aziz tersungkur akibat tikaman mengenai bagian ketiaknya. Datang warga sekitar melerai. Tak sampai 30 menit dua anggota Reskrim Polsek diturunkan ke lapangan mengamankan Basing.

Kapolsek Balikapapan Barat Kompol I Putu Yasa menerangkan hal itu. Disinyalir cekcok mulut terjadi antar keduanya sejak pukul 16.00 saat keduanya tengah mengatur pengelolaan uang zakat di sekitar masjid. Kedua kakek ini sama-sama berstatus sebagai panitia zakat. “Kita memang tingkatkan tindak cepat mendekati ramadan ini,” jelas Putu kepada Kaltim Post.

Lanjut Putu, perselisihan memuncak saat adanya perbedaan pendapat terkait urusan kepanitiaan zakat. Salah satu dari keduannya secara tiba tiba dikeluarkan dari struktur kepanitiaan. Keduannya membentuk kongsi yang berbeda terkait pemungutan zakat.

Pelaku tersinggung. Saat korban secara spontan nyeletuk “Sudah ada berapa sih yang dibunuh sama mandor (sebutan pelaku Basiang),” ujar salah satu saksi kejadian dirahasiakan.

Namun karena masih berpuasa, kata Putu, pelaku berusaha menahan emosi hingga waktu berbuka puasa tiba.

Saksi lainnya, kata Putu, ada yang melihat pelaku sempat menyelipkan badik di sarungnya. Sedikitnya, ada empat saksi dimintai keterangan membenarkan adanya konflik antar kedua kakek itu.

Untuk mengamankan pelaku pihaknya tak butuh waktu lama. Dua personel Reskrim yang diintruksikan langsung ke TKP Kejadian meringkus penikam korban yang merupakan pensiunan PNS Dinas Pasar, Pemkot Balikpapan. “Emosi pelaku masih menggebu-gebu dia teriak terus minta dibebaskan,” jelas Kapolsek.

Dari pantauan media ini sementara korban masih menjalani perawatan intensif di RSKD Balikpapan. (*/frz/one)