Kabel PLN Makan Korban

Main Layangan Pakai Tali Kawat

KABEL TELANJANG PLN. Warga menunjukan kabel listrik telanjang yang dipasang PLN yang menewaskan Sandi, pelajar kelas 1 SMP Sungai Kakap. ACHMAD MUNDZIRIN

eQuator – Pontianak-RK. Warga Gang Sukun, Desa Sungai Rengas, Sungai Kakap—Kubu Raya digemparkan tewasnya Sandi, 14, Rabu (30/12). Pelajar SMP ini tewas tersengat aliran listrikdari kabel telanjang yang dipasang PT PLN.

Informasi dihimpun Rakyat Kalbar, Sandi bermain layangan dengan menggunakan tali kawat. Namun kawat layangannya nyangkut di kabel listrik. Sandi menarik-narik layangannya, seketika itu juga dirinya tersengat listrik dan jatuh.

Willi teman korban mengungkapkan, bermain layangan di lapangan terbuka di dekat sawah. Sedang asyik bermain, ada layangan putus, dan arah angin pun mengarah ke kabel utama PLN.

“Sandi sempat minta tolong, tapi kami takut. Tidak lama dia langsung jatuh, terus ditolong sama bapak-bapak,” ungkap Willi, Kamis (31/12).

Sandi saat itu dibawa ke rumah anggota Polsek Sungai Kakap, tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Kusairi, 46, ayah Sandi mengaku sama sekali tidak mengetahui hal yang menimpa anak ketiganya itu. “Saya terkejut mendapat kabar kalau anak saya tersengat listrik. Saya langsung bergegas menemui anak saya,” ujar Kusairi.

Dirinya juga mengatakan, sesampai di rumah anggota Polsek Kakap, langsung membawa anaknya ke RSUD Sultan Syarif Muhammad di Jalan Kom Yos Soedarso, Pontianak Barat. “Tapi ketika di rumah sakit, nyawa anak saya tidak tertolong lagi,” katanya.

Ketua RT 10 RW 11, Bandi menyatakan, bahwa sejak kejadian hingga saat ini pihak PLN belum ada datang mengecek ke tempat kejadian yang masuk dalam lingkungannya. Dengan adanya kejadian ini, dia berharap menjadi pertimbangan bagi PLN, untuk tidak menggunakan kabel telanjang. “Karena setahu kami, PLN pernah mengatakan jangan sampai ada lagi kabel telanjang,” kata Bandi.

Padahal lanjut Bandi, sebelumnya kabel PLN di Gang Sukun tersebut adalah kabel berbungkus. Namun ketika diganti, ternyata malah menggunakan kabel telanjang.

“Belum lama mereka (PLN) mengganti, baru sekitar satu bulan ini. Kita tidak tahu juga standar PLN seperti apa,” kesalnya.

Salah seorang pengurus RT 10 / RW 11, Ahmadi mengatakan, beberapa warga sekitar tempat kejadian sempat mengeluhkan kabel telanjang tersebut kepadanya. Harusnya yang diwajibkan itu kabel terbungkus, seperti di jalan raya.

Kapolsek Sungai Kakap, AKP Agus Hasanudin mengatakan, Saat itu benang layangan Sandi tersangkut di kabel listrik utama tiang PLN. Karena ingin melepas dengan cara menarik benang layangannya, sehingga menyebabkan bocah ini kesetrum.

“Keluarga korban menolak untuk di otopsi. Ini murni tersengat listrik, saat ditemukan keluarga korban, anak tersebut memang sudah tersengat listrik,” ujar Agus.

Beberapa bulan lalu jajaran Polsek Kakap sempat berkoordinasi dengan PLN, agar menertibkan pemain layangan. “Namun jika soal kabel telanjang, kami belum melakukan pengecekan secara detail,” tegas Agus. (zrn)