eQuator.co.id – PONTIANAK-Calon gubernur Kalbar nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa menggelar pertemuan dengan warga Kecamatan Pontianak Kota, Rabu (25/4) malam. Pada pertemuan tersebut, sejumlah warga mengeluhkan pelayanan publik, khususnya terkait jaringan listrik PLN.
“Ini soal listrik bu, sering benar mati lampu di Pontianak ni. Padahal kita bayar listrik lancar. Belum lagi kalo mau puasa, pasti sering mati lampu,” keluh Harjani, saat berdialog dengan Karolin di sebuah warung kopi, di jalan DR. Wahidin, Pontianak.
Warga lainnya, Budi Karya, mengeluhkan juga adanya sejumlah tiang listrik di tengah jalan. Menurut Budi, awalnya tiang listrik tersebut berada di tepian jalan, namun setelah pemerintah Kota Pontianak melakukan pelebaran jalan, maka keberadaan tiang listrik itu hampir masuk 2 meter ke ruas jalan. Tentunya, kondisi ini sangat membahayakan.
“Kami ndak ngerti, kok bisa tiang listrik itu ndak dipindahkan. Ini membahayakan, coba ibu liat, didepan kita aja itu jelas, tiang listrinya hampir masuk 2 meter ke tengah ruas jalan,” kata Budi sambil menunjuk sebuah tiang listrik yang persis berada di depan lokasi tempat pertemuan itu.
Selain di jalan DR. Wahidin, tiang listrik milik PLN yang berdiri di tengah jalan juga terdapat di sejumlah ruas jalan lainnya di Kota Pontianak, misalnya di jalan Tabrani Ahmad.
Menjawab pertanyaan warga, calon gubernur Kalbar Karolin mengatakan, masalah layanan PLN bukan menjadi kewenangan kepala daerah, baik bupati, wali kota atau gubernur. Namun, kepala daerah bisa melakukan komunikasi dengan PLN, terkait kinerja dan masalah tekhnis yang menjadi keluhan warga sebagai konsumen.
“Saya kalo di Landak paling rajin manggil kepala PLNnya. Tujuannya itu, bicara apa saja masalah yang menjadi kendala PLN sehingga layanannya kurang maksimal. Karena PLN ini bukan bawahan kepala daerah,” jelasnya.
Sementara untuk tiang listrik yang ada di tengah jalan, Karolin menerangkan hal itu tidak akan terjadi, jika apa yang akan dilakukan pemerintah daerah, dibahas dan direncanakan dengan matang.
“Kita akan lebarkan jalan, ya tentu kita buat perencanaannya. Jika memang ada jaringan listrik, maka kepala daerah harus berkomunikasi dengan PLN. Bagaimana upaya PLN memindahkan tiang-tiang listrik itu. Kalo tidak dibicarakan ya kaya gitulah akhirnya,” ungkap Karolin.
Namun agar masalah ini bisa diatasi, Karolin menggunakan jejaring politiknya dengan meminta seluruh Anggota DPRD di Kota Pontianak dari PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, untuk menindaklanjuti keluhan warga tersebut.
“Kita punya anggota DPRD, inilah kelebihan kita. Kawan-kawan di DPRD bisa memberikan tekanan kepada pemerintah kota, agar segera menuntaskan maslaah yang dikeluhkan warga,” pungkas Karolin.