eQuator.co.id – Apa kabar Jikustik? Band asal Jogjakarta yang menapak usia 20 tahun pada 26 Februari lalu tersebut kembali menyapa lewat album kesebelas, Terus Berjalan. Album itu sekaligus menjadi momentum reborn bagi Jikustik dengan formasi baru.
—
Jikustik kini digawangi Adhit (keyboard), Dadi (gitar), Carlo (drum), Brian (vokal), dan Bayu (bas).
Dua nama terakhir merupakan personel baru meski sebenarnya sudah bergabung lama. Brian bergabung sejak 2009 dan Bayu masuk pada 2012. Namun, sebagian orang masih lekat dengan image Jikustik yang sebelumnya dengan Pongki sebagai vokalis dan Icha di bas.
Karena itu, di album tersebut, mereka memberikan nuansa baru yang berbeda dengan album-album terdahulu. Baik dari segi musik maupun pendewasaan tiap personel. Sepeninggal Pongki, Jikustik mengeluarkan album Kembali Indah pada 2011. ”Tapi, karena warna musiknya masih sama, meski suara vokalisnya berbeda, orang nggak ngeh,” tutur Carlo saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos di Graha Pena Jakarta, kemarin (7/4).
Mereka mengakui, proses adaptasi setelah perubahan formasi itu memerlukan waktu. Vakum manggung sampai setahun juga pernah mereka alami. Namun, dukungan Jikustikan –sebutan penggemar Jikustik– dan rekan sesama musisi membuat mereka yakin dan terus berjalan. Yang juga menjadi dorongan semangat, album akustik mereka pada 2014 terjual 12 ribu keping CD dalam waktu empat bulan.
Kini mereka telah move on dan ”terlahir kembali”. Salah satunya bisa dilihat pada single pertama, So Sweet, yang dibalut dengan nuansa musik disko ala eighties yang catchy. ”Lirik-lirik Jikustik yang sebelumnya puitis bertransformasi jadi lebih to the point,” kata Brian, sang vokalis yang juga pencipta lagu So Sweet. ”Aransemen musik pun dibuat lebih light dan mudah dicerna,” timpal Bayu.
Sepuluh lagu yang terdapat di album tersebut menceritakan semangat baru dan kisah cinta yang manis. ”Kalau lagu-lagu yang dulu, kebanyakan tentang patah hati,” ujar Adhit. Hari ini mereka kembali ke Jogjakarta untuk pembuatan klip So Sweet yang di-launching pada 21 April. Album tersebut turut menandai kembalinya Jikustik ke ”rumah” Warner Music Indonesia yang menaungi band itu pada awal karirnya. (nor/c7/ayi)