-ads-
Home Rakyat Kalbar Jarot: Stop Buang Air Besar Sembarangan

Jarot: Stop Buang Air Besar Sembarangan

DEKLARASI. Suasana Deklarasi Open Defecation Free (ODF) stop buang air besar sembarangan, yang dilaksanakan di Desa Sungai Areh, Kecamatan Ketungau Hulu, Sabtu (6/4). Bupati Jarot Winarno mengajak masyarakat untuk hidup sehat. (Humas Sintang for RK)

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) Sintang terhadap pola hidup sehat terus digaungkan. Agar masyarakat Bumi Senentang bebas dari segala macam penyakit yang diakibatkan pola hidup yang tak sehat.

Salah satunya dengan menggelar deklarasi Open Defecation Free (ODF) stop buang air besar sembarangan, yang dilaksanakan di Desa Sungai Areh, Kecamatan Ketungau Hulu, Sabtu (6/4).

Bupati Sintang, Jarot Winarno yang turut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, bahwa desa ODF dapat terwujud merupakan partisipasi dari seluruh masyarakat Desa Sungai Areh. Menurutnya, tanpa kepedulian sebagai masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat, sudah barang tentu akan sulit terwujudnya desa ODF.

-ads-

“Deklarasi ini berjanji bahwa tidak buang air besar sembarangan,” ujar Jarot.

Dijelaskan Jarot, kalau buang air besar sembarangan, maka lalat terbang hinggap dikotoran, lalu lalat tersebut terbang hinggap dimakanan yang akan dimakan, sehingga membawa ratusan kuman dan menimbulkan berbagai macam penyakit pada tubuh.

“Bagaimana jika itu terjadi pada anak kita, tentu akan mengakibatkan pertumbuhan anak menjadi lamban yang biasa disebut stunting,” jelasnya.

Dengan dilaksanakannya ODF ini,Jarot mengajak seluruh masyarakat khususnya Desa Sungai Areh agar dapat merubah pola hidup sehat dengan cara tidak buang air besar sembarangan.

“Seperti kita ketahui, bahwa di Desa Sungai Areh ini sumber air bersih sudah ada, kenapa tidak kita kelola dengan baik dengan cara membuat jamban atau wc umum. Sehingga akan mampu menurukan hampir separuh stanting,” jelasnya.

Sementara itu, Kadinkes Sintang, Harysinto Linoh mengatakan, Desa Sungai Areh merupakan desa pertama dari Kecamatan Ketungau Hulu yang melakukan program ODF, dan masuk desa ke-31 dari 391 desa yang ada di Sintang yang sudah melakukan program ODF.

“Persoalan merubah prilaku buang air besar sembarangan terhadap masyarakat sanggat perlu kesabaran. Merubah pola pikir tentang pentingnya manfaat wc dan lain sebagainya,” katanya.

Semenjak Novenber tahun 2018 lalu, Sinto mengatakan, dari 243  rumah yang ada di Desa Sungai Areh, baru 124 yang menggunakan toilet (wc).

“Data ini yang kita terima dari tenaga kesehatan dan tim desa. Jadi masih ada yang belum memiliki wc sebanyak 106,” katanya.

Desa Sungai Areh menurutnya juga merupakan desa tercepat setelah di sosialisaikannya tentang program ODF, dan langsung melakukan deklarasi dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan.

 

Laporan : Saiful Fuat

Editor : Andriadi Perdana Putra

Exit mobile version