eQuator.co.id – SINTANG-RK. Dibangun pada 2014 lalu, akhirnya masjid Darunnasihin Kelurahan Mengkurai, Kecamatan Sintang dapat dipergunakan umat Muslim untuk menjalankan ibadah.
Hal tersebut dikarenakan masjid yang direlokasikan dari bangunan lama ini, pembangunannya telah rampung dan telah diresmikan oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, Jumat (26/4).
Dalam sambutannya, Jarot mengatakan, Pemkab Sintang sangat mengapresiasi yang luar biasa, terhadap masjid tersebut. Terlebih anggaran awal pembangunan masjid itu hanya sekitar Rp60 juta dan bantuan dari para donatur serta sumbangan dari para warga Kelurahan Mengkurai.
“Dengan telah diresmikan masjid ini, saya mengingatkan ada 3 trilogi fungsi masjid dibangun, seperti adanya serambi dalam, serambi luar dan halaman masjid yang juga menjadi serambi,” ujarnya.
Serambi dalam, kata Jarot tentu untuk ibadah mahdah, seperti shalat dengan makmurkan masjid, shalat berjamaah, ngaji, sholawat, i’tikaf dan ibadah mahdah lainnya. Sementara serambi luar untuk pergerakan umat, seperti berkumpul untuk kemaslahatan umat, untuk anak-anak pendidikan TPA, ibu-ibu majelis ta’lim dan kegiatan pergerakan umat lainnya.
“Serambi luar atau halaman masjid juga bisa kita gunakan untuk berbagai kegiatan umat, seperti pemberdayaan ekonomi umat, jadi ketiganya harus difungsikan,” jelasnya.
Jarot juga mengajak, dengan telah diresmikannya masjid itu, umat Muslim di Kelurahan Mengkurai selalu mamakmurkannya. Agar masjid tidak hanya dibangun megah saja, tapi harus dimakmurkan melalui kegiatan ibadah salat lima waktu dan kegiatan ibadah lainya. Terlebih tidak lama lagi umat Islam akan menyongsong bulan suci Ramadan.
“Jadi tugas kita memakmurkan masjid ini, Insyallah dengan telah di relokasi masjid ini bisa memperkuat kesatuan dan persatuan umat,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Peresmian Relokasi Masjid Darunnasihin, Asmawi mengatakan, bahwa masjid tersebut merupakan relokasi bangunan awal yang terletak di depan bangunan masjid baru. Dibangun 2014 lalu dengan modal awal sekitar Rp60 juta dari khas masjid.
“Dibangunnya kembali masjid ini, kami hanya modal nekad. Karena khas masjid kami saat itu sekitar Rp60 juta. Jadi kami berpikir ada duit nda ada duit kami kerjakan. Kini sudah bisa diresmikan meskipun belum semua selesai dibeberapa bagian, ” jelasnya.
Untuk beberapa bagian yang belum selesai tersebut, dijelaskan Asmawi yakni ornament platform dan finising dinding yang di perkirakan memakan dana sekitar Rp300 sampai Rp400 juta. Pihaknya pun sudah mengajukan permohonan bantuan anggaran melalui Kesra Sektertarian Daerah Kabupaten Sintang untuk tahun 2019 ini.
“Jika disetujui nantinya, maka itu diharapakan membantu kami menyelesaikan pembangunannya,” harapnya.
Sementara itu untuk total anggaran pembangunan awal masjid, diperkirakan memakan anggaran sekitar Rp1,2 miliar. Sampai pada saat peresmian ini atau 80 persen bangunan fisiknya, total anggaran pembanguna sekitar Rp800 juta. Bantuan dari Pemda Sintang dan MUI Kabupaten Sintang dengan total sekitar Rp110 juta dari tahun 2016 hingga 2018.
“Untuk kekurangan anggaran pembangunan, memang kami banyak mendapatkan bantuan dari pihak lainnya, seperti semen, bahan material lainnya. Bantuan uang juga dari warga Kelurahan Mengkurai ini ada setiap minggunya,” katanya.
Sehingga pembangunan mampu diselesaikan. Bahkan dikatakannya, untuk pengerjaannya juga dikerjakan oleh warga setempat. Hanya saja untuk pembangunan rangka bajanya, pekerjanya didatangkan dari Pontianak. (pul)