Jaringan Seluler di Tapal Batas Sedang Dibangun

ilustrasi.net

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Awal Januari 2017, 30 Base Transceiver Station (BTS) atau tower pemancar jaringan seluler daerah terluar, kawasan perbatasan negara di Kalbar, akan dioperasikan. Sejumlah BTS ini dibangun pemerintah untuk masyarakat terisolir menggunakan dana Kewajiban Pelayanan Umum (KPU).

“Sebanyak 30 BTS di titik terluar atau di desa-desa yang tidak ada listrik sedang dibangun,” tutur Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, usai peletakan batu pertama Proyek Palapa Ring Paket Barat di Kota Singkawang, Senin (17/10) siang.

Pembangunan BTS ini, lanjut dia, karena pemerintah melihat banyak daerah yang dianggap tidak layak secara bisnis oleh operator jaringan seluler. Sebenarnya, secara tersirat, Rudiantara menyayangkan perilaku perusahaan-perusahaan  telekomunikasi itu.

“Jangan sampai karena dianggap layak secara bisnis, operator masuk, tetapi yang tidak layak ditinggal. Masyarakat Indonesia semuanya mempunyai hak yang sama untuk mengakses komunikasi,” paparnya.

Diakui dia, BTS yang dibangun untuk jaringan berkualitas rendah. Hanya sebatas 2G. Dalam artian, cuma bisa untuk telepon dan mengirim pesan singkat (SMS). Sumber energinya akan menggunakan solar cell.

“Setidaknya bisa untuk menelpon dan SMS dulu. Sambil berjalan kita tingkatkan ke 3G maupun 4G,” ujar Rudiantara.

Jaringan yang dihasilkan BTS inipun hasil dari hubungan langsung ke satelit. Bukan menggunakan fiber optic.

“Dalam hal ini, kita kerja sama dengan Pemda untuk terlibat dalam pemberian pelayanan komunikasi. Namun, jika dalam pemberian pelayanan jajaran Kemkominfo ada yang melakukan Pungli, laporkan ke saya!” tegasnya.

 

Laporan: Ocsya Ade CP

Editor: Mohamad iQbaL