Jangan Simpan Uang Hasil Noreh di Bawah Bantal

SOSIALISASI OJK-KOMISI XI DPR. Suasana edukasi dan sosialisasi investasi yang logis dan legal, besutan OJK dan Komisi XI DPR RI, di Gedung Pancasila Sintang, Selasa (25/9). Benidiktus Krismono-RK

eQuator.co.idSintang-RK. Literasi dan inklusi lembaga keuangan di Sintang masih di bawah target Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Itu sebabnya, Selasa (25/9), OJK Kalbar setuju untuk mengadakan sosialisasi bertema “mengenalkan pengelolaan investasi yang legal dan logis di Kabupaten Sintang”.

“Saat ini masyarakat dalam melakukan transaksi atau menggunakan jasa institusi keuangan kurang dikenalkan dengan baik pada produk-produk yang digunakan,” tutur Suhermanto, perwakilan Kepala OJK Kalbar, di Gedung Pancasila, Sintang.

Hal tersebut bukan main-main. Sebab, muncul beberapa kasus masyarakat terjerumus ke investasi yang kurang baik.

“Ciri-ciri  investasi yang baik itu cuma ada dua: legal dan logis, jadi kalau tidak memenuhi syarat tersebut berarti investasi tersebut tidak kita sarankan untuk diikuti,” tegasnya. Imbuh dia, juga kebanyakan masyarakat ketika diajak ikut investasi kerap tak melihat secara jelas kondisi-kondisi perusahaan yang menawarkan jasa keuangan.

Suhermanto pun mengakui OJK kurang dikenal masyarakat. “Selama ini kebanyakan yang dikenal itu Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, OJK ini memang baru, kami merupakan peleburan beberapa organisasi pengawas untuk jasa keuangan yang ada di Indonesia,” paparnya.

Dalam sambutannya mewakili Bupati Jarot Winarno, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Sintang, Henri Harahap, menyampaikan OJK penting untuk  semua kalangan. “Keberadaan OJK ini kan untuk melindungi kita, masyarakat, apabila muncul persoalan terkait produk dan jasa pada industri keuangan,” terangnya.

Pemkab Sintang sangat mendukung kegiatan sosialisasi ini. Agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang utuh dan menyeluruh tentang industri jasa keuangan.

“Melalui sosialisasi seperti inilah kita bisa belajar lebih banyak agar tidak ikut investasi abal-abal,” ujar Henri.

Ditambahkan anggota Komisi XI DPR RI Dapil Kalbar, Sukiman, OJK salah satu mitra dari Komisi XI DPR RI yang berlingkup tugas di bidang keuangan perbankan. Ia berharap ada penambahan ilmu dan wawasan yang didapat para peserta.

“Yang dapat disumbangkan kepada keluarga dan saudara atau tetangga, supaya masyarakat kita ini bisa berinvestasi dengan baik, logis, dan tidak bertentangan dengan hukum,” paparnya.

Peserta yang hadir lebih dari 100 orang. Yang merupakan perwakilan dari organisasi kemasyarakatan di Sintang.

Ketua panitia kegiatan, Senen Maryono, berterima kasih atas perhatian Sukiman. Yang telah menginisiasi kegiatan edukasi masyarakat ini.

Ditegaskannya, pengetahuan di bidang keuangan sangat penting. Untuk semua. Terutama di daerah yang ekonominya sedang berkembang seperti Sintang.

“Uang kita hasil noreh, hasil sawit, jangan disimpan di bawah bantal,” seloroh Senen. (ben)